Minggu, 05 Februari 2023

Cerita Rakyat Pati : Sejarah Pintu Gerbang Majapahit (Asal-usul Desa Rendhole)

Sejarah Pintu Gerbang Majapahit dan Asal-usul Desa Rendhole



Pintu gerbang majapahit merupakan salah satu wisata sejarah di daerah Pati. Tepatnya, berada di desa Rendhole kecamatan Pati. Desa Rendhole sendiri terletak di sebalah barat desa Sani. Legenda pintu gerbang majapahit ini juga menjadi asal-usul desa Rendhole itu sendiri


Legenda  pintu gerbang Majapahit bermula dari sebuah peristiwa di mana Sunan Muria tidak mengakui putranya yang bernama Raden Bambang Kebo Nyabrang, anak dari perkawinannya dengan Dewi Sapsari, seorang putri yang berjasa menyeberangkan Sunan Muria saat hendak mengunjungi lereng gunung muria.


Setelah dewasa, Raden Bambang Kebo Nyabrang diminta ibunya untuk menyusul ayahnya di daerah Muria. Sejarah pintu gerbang Majapahit ini dimulai saat Sunan Muria (Raden Umar Said)  ini meminta Raden Bambang Kebo Nyabrang untuk membawakan pintu gerbang Majapahit untuknya sebagai syarat yang membuktikan bahwa Kebo Nyabrang memang anak Sunan Muria. Jika dia mampu membawakan pintu gerbang tersebut maka benarlah jika ia adalah anak Sunan Muria.


Disisi lain ada seorang pria bernama Raden Ronggo, Ia adalah murid sunan Ngerang. Sunan Ngerang sendiri merupakan guru dari Sunan Muria. Raden Ronggo ingin mempersunting putri Sunan Ngerang, yaitu Roro Pujiwati. Namun, Roro Pujiwati mau dipersunting dengan syarat harus  dibawakan pintu gerbang Majapahit. 


Dari sinilah masalahnya terjadi. Dua orang yang sakti mandraguna sama-sama diminta membawa pintu gerbang majapahit untuk kepentingan dan tujuan masing-masing.


Kebo Nyabrang berangkat ke daerah Trowulan (Majapahit) dan berhasil membawa pintu gerbang Majapahit menuju arah Muria. Namun, perjalanan Kebo Nyabrang dalam membawa pintu gerbang Majapahit tidak semulus yang diperkirakan. Hingga samapailah Raden Bambang Kebo Nyabrang disebuah desa, dan didesa itulah terjadi pertarungan untuk merebutkan pintu gerbang majapahit, antara Kebo Nyabrang dan Raden Ronggo.


Perebutan pintu gerbang Majapahit ini disertai dengan pertempuran dahsyat selama kurang lebih 35 hari, karena pertarungan tak kunjung usai kemudian dilerai oleh Sunan Muria sendiri karena keduanya sama-sama sakti dan tidak ada yang kalah.


Pada saat itu Sunan Muria berucap "Sakloron padha bandhole" di mana artinya dalam bahasa Indonesia adalah “mereka semua sama-sama nakalnya” 

Sakloron = berdua

Padha = sama

Bandhol = nakal

Dengan kata lain sunan muria tidak sengaja menyabdakan mereka bahwa mereka keduanya sama-sama sakti mandraguna, tetapi sama-sama keras kepala, tidak mau kalah dan butuh diakui. 


Dan dari kalimat tersebut desa tempat terjadinya pertarungan itu disebut Desa Rendhole berasal dari ucapan Sunan Muria ”sak kloron padha bandhole”.


Dari pertempuran yang terjadi di Desa Rendole di mana sejarah asal usul Desa Rendole akhirnya Kebo Nyabrang diakui sebagai anak Sunan Muria dan diminta untuk menjaga pintu gerbang Majapahit. Masyarakat sekitar yakin bahwa sampai saat ini pintu gerbang Majapahit di Pati ini masih bersemayam Raden Bambang Kebo Nyabrang yang menjaga pintu tersebut dan yang tak lain adalah  anak Sunan Muria.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Legenda Tangkuban Perahu

  Nama : Nayla Putri Yuantika Humaira Azalia Sasi Ramadhanesya Gunung Tangkuban Perahu Dahulu kala ada seorang raja yang bernama Sumbing...