Rabu, 23 November 2016

HAKIKAT, PENGERTIAN, TUJUAN MENYIMAK

A. HAKEKAT MENYIMAK Menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Menyimak juga mempelancar keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan, Subyantoro dan Hartono (2003:1–2) menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indera pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan adalah kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengar, sementara itu menyimak pengertiannya sama dengan mendengarkan tetapi dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan lagi. B. PENGERTIAN MENYIMAK Beberapa pengertian menyimak dari berbagai pendapat para ahli yaitu : 1. Tarigan (1994:28) menyatakan bahwa Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. 2. Anderson (dalam Tarigan 1994:28) Menyimak adalah proses besar mendegarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak dapat pula bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi (Russell & Russell; Anderson dalam Tarigan 1994:28). 3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menyimak (Mendengar,memperhatikan) mempunyai makna dapat menangkap bunyi dengan telinga. Sadar atau tidak, kalau ada bunyi maka alat pendengaran kita akan menangkap atau mendengar bunyi-bunyi tersebut. Kita mendengar suara itu, tanpa unsur kesengajaan. Proses mendengar terjadi tanpa perencanaan tetapi datang secara kebetulan. Bunyi-bunyi yang hadir di telinga itu mungkin menarik perhatian, mungkin juga tidak. Mendengarkan atau menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran 4. Russel, Menyimak bermakna memdengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. (Russell 1959) 5. Akhadiah (dalam Sutari, dkk. 1998:19) ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Kemampuan menyimak dapat diartikan pula sebagai koordinasi komponen–komponen kemampuan baik kemampuan mempersepsi, menganalisis maupun menyintesis 6. Tarigan (1991:4) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. 7. Underwood, Menyimak ialah kegiatan mendengar atau memperhatikan baik – baik apa yang diucapan orang, menangkap dan memahami makna dari apa yang didengar. 8. Sabarti, Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya 9. Baver, Menyimak adalah kemampuan seseoarang untuk menyimpulkan makna suatu wacana lisan yang didengar tanpa harus menerjemahkan kata demi kata. 10. Urbana, Menyimak adalah suatu proses penulisan bahasa yang dimaknai kedalam pikiran. 11. Djago Tarigan, Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. Menyimak dapat dikatakan mencakup mendengar, mendengarkan dan disertai usaha pemahaman. Pada peristiwa menyimak ada unsur kesengajaan, direncanakan dan disertai dengan penuh perhatian dan minat. 12. Menurut Drs. Hanapi Natasasmita, Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak. Jadi, Kesimpulannya Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi baik bunyi nonbahasa dan bunyi bahasa dengan penuh pemahaman, perhatian, apresiasi, serta interprestasi, dengan menggunakan aktivitas telinga dalam menangkap pesan yang diperdengarkan untuk memperoleh informasi dan memahami isi yang disampaikan bunyi tersebut. C. TUJUAN MENYIMAK Tujuan utama dari menyimak yaitu Menangkap, memahami, atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. 1) Mendapatkan Fakta Pengumpulan fakta dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi melalui menyimak dapat berwujud dalam berbagai variasi. Misalnya mendengarkan radio, televisi, penyampaian makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dalam keluarga, percakapan dengan tetangga, percakapan dengan teman sekerja, sekelas dsb. Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi ini di kalangan pelajar dan mahasiswa banyak sekali dilakukan melalui menyimak. Fakta yang diperoleh melalui kegiatan menyimak ini kemudian dilengkapi dengan kegiatan membaca atau mengadakan eksperimen. 2) Menganalisis Fakta Fakta atau informasi yang telah terkumpul perlu dianalisis. Harus jelas kaitan antar unsur fakta, sebab dan akibat apa yang terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan pembicara harus dikaitkan dengan pengetahuan atau pengalaman menyimak dalam bidang yang relevan. 3) Mengevaluasi Fakta Tujuan ketiga dalam suatu proses menyimak adalah mengevaluasi fakta-fakta yang disampaikan pembicara. Dalam situasi ini penyimak sering mengajukan sejumlah pertanyaan seperti antara lain : a. Benarkah fakta yang diajukan? b. Relevankah fakta yang diajukan? c. Akuratkah fakta yang disampaikan? Apabila fakta yang disampaikan pembicara sesuai dengan kenyataan, pengalaman dan pengetahuan penyimak maka fakta itu dapat diterima. 4) Mendapatkan Inspirasi Adakalanya orang menghadiri suatu konvensi, pertemuan ilmiah atau jamuan tertentu, bukan untuk mencari atau mendapatkan fakta. Mereka menyimak pembicaraan orang lain semata-mata untuk tujuan mencari ilham. Penyimak seperti ini biasanya orang yang tidak memerlukan fakta baru. Yang mereka perlukan adalah sugesti, dorongan, suntikan semangat, atau inspirasi guna pemecahan masalah yang sedang mereka hadapi. Mereka ini sangat mengharapkan pembicara yang isnpiratif, sugestif dan penuh gagasan orisinal. Pembicaraan yang semacam ini dapat muncul dari tokoh-tokoh yang disegani, dari direktur perusahaan, orator ulung, tokoh periklanan, salesman dsb. 5) Menghibur Diri Sejumlah penyimak datang menghadiri pertunjukan seperti bioskop, sandiwara, atau percakapan untuk menghibur diri. Mereka ini adalah orang-orang yang sudah lelah letih dan jenuh. Mereka perlu penyegaran fisik dan mental agar kondisinya pulih. Karena itulah mereka menyimak untuk tujuan menghibur diri. Sasaran yang mereka pilih pun tertentu, misalnya menyimak pembicaraan cerita-cerita lucu, banyolan percakapan pelawak, menonton pertunjukan yang kocak seperti yang dibawakan Grup Srimulat. 6) Meningkatkan Kemampuan Berbicara Tujuan menyimak yang lain yaitu untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Dalam hal ini penyimak memperhatikan seseorang pembicara pada segi: a. Cara mengorganisasikan bahan pembicaraan b. Cara penyampaian bahan pembicaraan c. Cara memikat perhatian pendengar d. Cara mengarahkan perhatian pendengar e. Cara menggunakan alat-alat bantu seperti mikrofon, alat peraga dsb. f. Cara memulai dan mengakhiri pembicaraan Semua hal tersebut diperhatikan oleh penyimak dan kemudian dipraktikkan. Menyimak yang seperti inilah yang disebut menyimak untuk tujuan peningkatan kemampuan berbicara. D. MANFAAT MENYIMAK Menurut Setiawan (dalam Darmawan 2001:11–12) manfaat menyimak ada banyak antara lain sebagai berikut. 1. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu memberikan masukan–masukan tertentu yang menjadikan kita lebih berpengalaman. 2. Meningkatkan intelektualita serta memperdalam penghayatan keilmuan dan khazanah ilmu kita. 3. Memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu, dan puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya menjadi lebih lancar dan kata-kata yang digunakan lebih variatif. 4. Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina sifat terbuka, dan obyektif. 5. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial. 6. Meningkatkan citra artistik jika yang kita simak itu merupakan bahan simakan yang isinya halus dan bahasanya. Banyak menyimak dapat menumbuh suburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat orang lain dan kehidupan ini serta meningkatkan selera estetis kita. 7. Menggugah kreativitas dan semangat mencipta kita untuk menghasilkan ujaran–ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak, kita akan mendapatkan ide-ide yang cemerlang dan segar, pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan mendorong kita untuk giat berkarya dan kreatif. E. Jenis - jenis Menyimak Sabarti Akhadiah, dkk (1991: 150), mengatakan bahwa penentuan jenis menyimak dapat dilakukan berdasarkan taraf hasil simakan, cara menyimak dan tujuan menyimak. a. Berdasarkan taraf hasil simakan dikenal beberapa jenis menyimak, yaitu sebagai berikut: 1). Menyimak tanpa mereaksi yaitu penyimak mendengar sesuatu tetapi tidak memberikan reaksi apa-apa. 2). Menyimak pasif yaitu penyimak mendengar sesuatu tetapi memberikan reaksi sedikit. 3). Menyimak dangkal yaitu yang disimak hanya sebagian saja dan bukan bagian yang penting. 4). Menyimak kritis yaitu penyimak mencoba menganalisis materi atau bahan yang disimak secara kritis 5). Menyimak kreatif dan apresiatif yaitu penyimak memberikan reaksi lanjut terhadap hasil simakannya. b. Berdasarkan cara menyimak , menyimak dapat dibedakan sebagai berikut: 1). Menyimak intensif yaitu menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian, ketekunan dan ketelitian, sehingga penyimak memahami secara mendalam dan menguasai secara luas bahan simakan. Kegiatan menyimak intensif lebih diarahkan dan dikontrol oleh guru. Menyimak cerita anak atau dongeng termasuk jenis menyimak intensif. 2). Menyimak ekstensif yaitu menyimak yang dilakukan hanya terhadap garisgaris besar bahan simakan. F. Daftar Pustaka http://artikelvic.blogspot.com/2013/07/pentingnya-keterampilan menyimak.html http://ezzurriyati.blogspot?2014/03/hakekat-menyimak.html http://linggarpradani.wordpress.com/mengasah-keterampilan-menyimak.html

contoh proposal kewirausahaan ''RUMAH ALAM''






PROPOSAL USAHA “ RUMAH KERAJINAN ALAM”
Tugas ini disusun untuk melengkapi tugas kewirausahaan

DISUSUN OLEH :
-ASTI WAHYUNINGTYAS (05)
-BERLIANA RAMADHANTY (07)
-ERISA GUSTIANI (16)
-IVON MAYSAROH (19)

SMK TUNAS HARAPAN PATI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016



DAFTAR ISI























BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Tingginya kepedulian masyarakat terhadap isu global warming, secara tidak langsung mempengaruhi minat konsumen untuk mulai beralih ke produk-produk yang tentunya ramah lingkungan. Kondisi inilah yang dimanfaatkan para pengrajin untuk saling berlomba menciptakan aneka macam kerajinan daur ulang untuk menarik minat para konsumennya. Salah satu peluang bisnis yang bagus untuk dijalankan yaitu mengangkat limbah pelepah pisang yang dulunya tidak berguna menjadi karya seni unik dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
       Dengan bermodalkan kreativitas yang tinggi untuk selalu berinovasi,kini kami mencoba limbah pelepah pisang yang dulunya terbuang kini bisa diubah menjadi peluang bisnis baru yang menghasilkan untung besar bila dapat merubahnya menjadi kerajinan yang menarik  bagi konsumen. Bahkan tidak sedikit jumlah pengrajin souvenir cantik di Indonesia yang membuat karya dari bahan berbagai limbah yang kini telah berhasil mengantarkan produknya menembus pasar dunia serta menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi angka pengangguran di negara kita.Hal ini tentunya menjadi bukti kuat bagi kami, bahwa pada dasarnya memulai suatu usaha bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Oleh karena itu, kami akan mencoba sebuah usaha pemanfaatan limbah dengan menggunakan pelepah pisang yang dibuat menjadi macam – macam tempat  pensil menarik dengan berbagai bentuk, yang mana saat ini kotak pensil merupan barang yang sangat di butuhkan oleh berbagai kalangan baik pelajar,karyawan, bahkan perusahaan-perusahaan dan lain-lain. Dengan adanya inovasi baru tempat pensil dari limbah pelepah pisang kami berharap akan menarik minat para konsumen. Selain karena bentuk yang akan dibuat unik dan menarik mungkin dan bahannya juga yang ramah lingkungan. Sehingga secara tidak langsung juga akan mengajak masyarakat mengurangi limbah dan mencegah semakin memburuknya global warming serta mempertinggi rasa cinta terhadap lingkungan.
1.2       TUJUAN
Adapun tujuan dari pendirian usaha ini adalah:
1)      Berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan,
2)      Menciptakan inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat
3)      Menciptakan kebutuhan masyarakat dengan menghasilkan karya yang ramah lingkungan
4)      Mengurangi tingkat pengangguran
5)      Mendapatkan keuntungan atau laba.

1.3       VISI DAN MISI
Visi      :
Menciptakan sebuah produk inovasi baru bagi masyarakat dengan menghasilkan produk bermanfaat,unik,dan menarik yang ramah lingkungan.
Misi     :
Menciptakan dan menghasilkan produk yang bermanfaat dan berkualitas bagi masyarakat.

   


















BAB II
ASPEK PERUSAHAAN
A.    IDENTITAS PERUSAHAAN
                  Nama                                            : Rumah Kerajinan Alam
                 Alamat                                           : Ds. Sidokerto RT6/1 Pati. Jawa tengah
B.     IDENTITAS PEMILIK
1.      Nama                                         :  - Asti Wahyuningtyas
2.      Tempat Tanggal Lahir              :   Pati, 16 Oktober 1998 3.      Agama                                       :   Islam
4.      Alamat Rumah                          :   ds. Sidokerto RT6/1 pati
5.      Nomor Telepon                         :  085726607378    

C.    IDENTITAS TENAGA KERJA
1. Nama                                            :  Erisa Gustiani
   Alamat Rumah                              : ds. Waturoyo  margoyoso pati
   Nomor Telepon                             :  08563368061
2. Nama                                            :  Berliana Ramadhanty
 Alamat                                             :  ds. Ngemplak margoyoso pati
 Nomor Telepon                                :  089676087344
3. 2. Nama                                         :  Ivon maysaroh
 Alamat                                              :  ds. Ngablak cluwak pati
 Nomor Telepon                                :  081325542333
     
 D. INFORMASI TENTANG USAHA
Usaha kami bergerak di bidang produksi yang menghasilkan berbagai aneka tempat pensil yang terbuat dari pemanfaatan limbah yaitu pelepah pisang. Sebelum kami menjalankan perusahaan yang kami rencanakan ini, maka kami harus mempunyai modal usaha. Untuk merencanakan pemasaran, perusahaan kami akan mempromosikan dan mendistribusikan produk kami melalui berbagai toko alat tulis, toko souvenir/pernak pernik.
BAB III
RANGKUMAN EKSEKUTIF
3.1       Lokasi
Lokasi yang dipilih merupakan tempat yang strategis di daerah dekat dengan kota sehingga tidak sulit untuk menemukannya dan mudah dalam pemasaran selain itu di daerah di tempat produksi banyak terdapat kebun pisang yang mana pelepahnya menjadi bahan utama pada pembuatan barang produksi.
3.2       Ruangan / Tempat yang dibutuhkan
Ruangan / Tempat yang dibutuhkan untuk membuka usaha produksi tempat pensil ini tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu sempit, yakni 1 ruangan ukuran 10m x 8m.
3.3.      Waktu Operasional
Waktu untuk pembuatan produk kotak pensil dapat dilakukan kurang lebih 7 hari karena pelepah pisang perlu di jemur terlebih dahulu kemudian baru di proses.
3.4.      Kesan / Counter Style
Kesan yang akan saya gunakan untuk memulai produksi adalah “siap berinovasi untuk masa depan” sehingga saya akan selalu memiliki jiwa semangat untuk menghasilkan karya-karya unik lainnya dalam pemanfaatan limbah yang berguna bagi masyarakat.
3.5.      Konsep Promosi
Membuat sebuah display di pintu gerbang “Rumah Kerajinan Alam” dan mengandalkan informasi dari pelanggan ke pelanggan serta menyediakan brosur promosi. Selain itu saya akan menggunakan dunia internet,radio,surat kabar,dan majalah sebagai media promosi agar dapat di jangkau masyarakat luas. Kemudian saya akan mencoba bekerja sama dengan toko-toko sovenir yang ada di daerah wisata agar lebih berkembang karena produk yang akan saya produksi terkesan jarang ditemukan sehingga dapat menarik perhatian wisatawan.
3.6.      Target Pelanggan
Target pelanggan tempat pensil dari pelepah pisang hasil produksi “Rumah Kerajinan Alam” antara lain pelajar,karyawan kantor,kantor-kantor serta para wisatawan yang berkunjung di daerah pati.




BAB IV
ASPEK BARANG PRODUKSI

4.1.   Produk yang dihasilkan
Semakin tingginya minat masyarakat akan produk-produk unik dan menarik baik untuk kebutuhan, hiasan, kado maupun oleh-oleh sehingga timbulnya kreatifitas membuat produksi ini. Adapun kualitas atau mutu produk yang kami hasilkan memiliki beberapa keunggulan:
·         Bermacam-macam bentuk dan ukurannya yang unik dan menarik
·         Terbuat dari bahan yang ramah lingkungan
·         Harga yang terjangkau
·         Kualitas dan mutu yang berkualitas
·         Tidak hanya di produksi sebagai tempat pensil tetapi juga kotak tissue.
4.2.   Ruang Lingkup Usaha
Ruang lingkup lingkup usaha produksi kami rancang dengan sebaik mungkin karena semua itu bisa berpengaruh terhadap maju mundurnya perusahaan, maka dari itu kami berusaha meghasilkan suatu produks yang terbaik untuk konsumen.
4.3. Sumber-sumber Produk / Bahan
Untuk sumber-sumber bahan produksi, kami mengambil bahan baku utama dengan membeli pelepah pisang dari kebun pisang warga sekitar. Sehingga kami secara langsung mengetahui kualitas dari pelepah pisang tersebut.
4.4.   Proses Produksi
Proses produksi yang kami jalankan dalam”RUMAH KERAJINAN ALAM” ini dapat dilihat pada proses pembuatan sebagai berikut :

KOTAK PENSIL DARI PELEPAH PISANG
Alat dan Bahan   :
●  Pelepah Pisang
●  Kertas karton (dibuat pola bentuk tabung, kubus dan balok)
●  Biji-bijian kering/bunga kain (penghias)
●  Pensil
●  Lem dengan daya lekat tinggi
●  Gunting
●  Cairan melamin
●  Penggaris
●  Plastik kemasan
●  Pita emas
Cara Membuat :
Siapkan pelepah pisang yang sudah kering (untuk proses pengeringan bisa dilakukan dengan cara diangin-anginkan), kemudian pelepah pisang ditempelkan pada kertas karton yang sudah dibentuk menjadi tabung.
Proses pengeleman bisa Anda lakukan dengan menggunakan perekat yang cukup kuat, misalnya saja menggunakan lem fox atau membuat lem sendiri dari tepung pati.
Selanjutnya diamkan beberapa menit agar pelepah pisang menempel dengan kuat dan lem yang digunakan telah sepenuhnya mengering.
Bila sudah kering, Anda bisa menghias tempat pensil tersebut dengan menggunakan biji-bijian kering, atau menggunakan hiasan dari tempurung kelapa untuk menambah kesan etnik dan menarik pada produk kerajinan yang Anda buat.
Lumuri tempat pensil dengan cairan melamin agar warnanya lebih mengkilat, lalu keringkan.
Produk siap dikemas dan dipasarkan.



BAB V
ASPEK PASAR
5.1.   Prespektif Masa Depan Usaha
Dengan adanya usaha produksi dengan inovasi baru dengan pemanfaatan limbah alami secara sederhana, saya yakin usaha akan terus maju karena selain produksi yang di hasilkan sangat banyak di butuhkan. Tempat pensil dari pelepah pisang sangat unik dan jarang ditemukan, disamping itu usaha semacam ini akan sangat di dukung oleh masyarakat dan pemerintah karena bahannya yang ramah lingkungan dan tidak mempengaruhi lingkungan. Kemudian dengan adanya pendistribusian di area wisata akan semakin mempercepat pemasaran dan semakin mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru lainnya dari pelepah pisang.
5.2.   Analisis Persaingan
    Berdasarkan pemantauan dan hasil survey yang ada bahwa di daerah Jombang belum pernah ada ditemukan adanya produksi  kerajinan yang terbuat dari pelepah pisang. Disamping itu diluar kotapun masih terkesan jarang adanya barang-barang yang terbuat dari pelepah pisang, adapun usaha yang menggunakan pelepah pisang yaitu bunga hias. Sehingga saya membuat inovasi yang berbeda yaitu tempat pensil yang terbuat dari pelepah pisang.
5.3.   Segmentasi Pasar yang akan dimasuki
Rumah Kerajinan Unik yang menghasilkan kotak pensil dari pelepah pisang ini memiliki konsep untuk memanfaatkan kembali limbah dari pohon pisang yang umurnya sudah tua dan tidak dapat berproduksi untuk menghasilkan buah pisang lagi, sehingga saya mencoba memanfaatkanya. Karena di daerah produksi banyak terdapat bahan baku harga bahan menjadi lebih murah, sehingga produksipun tidak terlalu memakan banyak biaya. Dengan biaya produksi yang tidak terlalu mahal hanya saja membutuhkan ktrampilan,sehingga harga pejualanpun tidak terlalu mahal dan dapat di jangkau oleh semua kalangan. Pada awalnya tempat pensil sudah banyak di jumpai di mana saja baik yang terbuat dari plastik,kayu dan sebagainya. Sehingga saya mencoba untuk membuat inovasi baru sehingga yatu membuat kotak pensil yang terbuat dari pelepah pisang yang kini tidak hanya lumrah di gunakan sebagai tempat alat-alat tulis tapi juga sebagai hiasan ataupun kado untuk teman dan kerabat.






BAB VI
ASPEK PEMASARAN

6.1.   Penetapan Harga
Harga yang akan dikenakan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya kami tetapkan sebagai harga awal berikut adalah tabel harga jasa produk yang ditawarkan. adapun untuk selanjutnya harga akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.

No.
Jenis Produk
Harga ukuran kecil
Harga ukuran besar
1
Kotak pensil berdiri
Rp 7.500,00
Rp 12.500,00
2
Kotak pensil segiempat
Rp 7.500,00
Rp 12.500,00
3
Kotak Pensil Multifungsi
Rp 10.000,00
Rp 15.000,00
4
Kotak Tissue
Rp 7.500,00
Rp 12.500,00






6.2.   Pelaksanaan Distribusi dan Strategi Promosi
Untuk memasarkan produk kerajinan pelepah pisang, kami akan memulainya dengan menitipkan hasil produksi ke beberapa galeri kerajinan maupun toko pernak-pernik yang ada disekitar lokasi usaha saya. Kemudian mendistribusikannya ke area wisata  Selain menjalankan strategi pemasaran tersebut, saya juga bisa mempromosikan produk melalui kegiatan pameran maupun bazar UKM yang diselenggarakan pihak pemerintah atau swasta. Dengan rutin mengikuti kegiatan pameran dan bazar produk kerajinan, maka peluang Anda untuk mendapatkan pangsa pasar baru semakin terbuka lebar dan produk sehingga saya pun semakin dikenal banyak orang. Beriklan di media massa seperti di surat kabar, majalah-majalah, radio dan televisi lokal, serta memanfaatkan media internet menjadi strategi promosi yang cukup efektif untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Dengan bantuan internet yang tanpa batas, bahkan Anda bisa memasarkan produk kerajinan tersebut hingga ke berbagai pelosok daerah. Sehingga tidak menutup kemungkinan Anda bisa merekrut agen-agen pemasaran di berbagai daerah untuk memperlancar distribusi produk kerajinan pelepah pisang. Semakin luas pemasaran yang dijangkau, maka semakin besar pula peluang Anda untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya.


BAB VII
ASPEK RISIKO

7.1.   Evaluasi tentang kelemahan Usaha (Analisis SWOT)
Ø  Strength (Kekuatan)
1.   Bertanggung jawab, disiplin kerja, kreatif dan inovatif
2.   Dapat menghasilkan produksi yang unik dan menarik
3.   Memberikan inovasi yang kreatif
4.   Menjual produk yang berkualitas
Ø  Weaknes (Kelemahan)
1.    Persaingan pasar dengan pengusaha kerjinan lain
2.    Adanya perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan.
Ø  Oportunity (Peluang)
1.      Dengan tetap manjaga mutu dan kualitas produk, kami yakin kami dapat      bersaing walaupun harus bersaing dengan pengrajin yang lain.
2.      Saat ini masih belum ada pengerajin yang membuat kerajinan pelepah pisang di daerah Pati maupun sekitarnya.
Ø  Threaty (Ancaman)
Munculnya Perusahaan - perusahaan baru yang sejenis yang berusaha menyaingi perusahaan kami, dengan bentuk inovasi lainnya.
7.2.   Gambaran tentang Masa Kini
Beberapa kendala bisnis yang sering dihadapi  dalam memproduksi pelepah pisang yaitu    tingkat persaingan pasar di bidang industri kerajinan yang semakin hari kian melesat hebat. Bahkan persaingan pun tidak hanya datang dari pengrajin produk sejenis, namun juga dari produk kerajinan lainnya yang saling berlomba merebut perhatian pelanggan. Kendala berikutnya yang sering dihadapi  yaitu lamanya proses pengeringan pelepah pisang yang masih tergantung dengan cuaca di sekitar lokasi usaha. Memanfaatkan bantuan sinar matahari untuk proses pengeringan bahan baku, hal ini dipilih pengrajin karena selain biayanya yang sangat murah, kualitas warna yang dihasilkan juga akan berbeda bila pengeringannya dilakukan dengan cara buatan (misalnya disetrika atau dipanaskan dengan alat lain).

BAB VIII
ASPEK KEUANGAN
8.1.  SUMBER – SUMBER PERMODALAN
Sebagai sumber awal mula pendirian usaha” Rumah Kerajinan Unik” yaitu dari  pemilik distro sendiri.
8.2  ANALISA PERMODALAN PRODUKSI USAHA
Modal awal                                                                                       
Kertas karton               ( Rp 2.500,00 x 5 lbr )                                    Rp.  12.500,-
Pepelah pisang basah    (Rp 250,00 x 5 lbr )                                      Rp.   1.500,-
Lem perekat                                                                                        Rp.   15.000  ,-
Hiasan                                                                                                 Rp.  20.000 ,-
Pita emas                                                                                             Rp.   5.000,-
Gunting                                                                                               Rp.    10.000,-
Penggaris                                                                                             Rp.   5.000,-
Pensil lukis                                                                                          Rp.  10.000,-
Plastik kemasan                                                                                   Rp.   10.000,-
Cairan milamin                                                                                    Rp.   20.000,-  +
TOTAL                                                                                              Rp.  109.000,-

TOTAL OMSET PENJUALAN
Nama barang
Jumlah
Hasil penjualan
Kotak pensil berdiri ukuran besar
12.500 x 5 pcs
Rp 62.500
Kotak pensil berdiri ukuran kecil
7.500 x 2 pcs
Rp 15.000
Kotak pensil segiempat ukuran kecil
7.500 x 5 pcs
Rp 37.500
Kotak pensil multifungsi ukuran besar
15.000 x 3 pcs
Rp 45.000
Kotak pensil multifungsi ukuran kecil
10.000 x 5 pcs
Rp 50.000
Kotak tissue besar
12.500 x 2 pcs
Rp 25.000
Kotak tissue kecil
7.500 x 5 pcs
Rp 37.500
Total omset sekali produksi

Rp 272.500
Jadi 2 kali produksi dalam satu bulan
(Rp 272.500 x 2)

 Rp 545.000
Biaya operasional per bulan
(Dalam 2 kali produksi tiap bulan)

Bahan baku per bulan                                                                         Rp     30.000,-
Biaya transportasi                                                                               Rp      50.000,-
Biaya promosi dan advertising                                                           Rp      50.000,-
Gaji karyawan                                                                                     Rp      100.000,-
Total                                                                                                   Rp      230.000,-

Laba bersih per bulan  :
Rp 272.500,00 - Rp 230.00o,00  =  Rp 42.500
















BAB IX
PENUTUP
Demikian penyusunan proposal ini kami buat dan berharap dapat mengembangkan usaha ini dengan inovasi dan kreatifitas yang lebih tinggi.  Yang mana dapat mengasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat tanpa harus mengganggu lingkungan. Semoga usaha yang akan kami kembangkan ini dapat di terima oleh masyarakat.
kami akan berusaha semaksimal mungkin menciptakan produk yang berkualitas dan bermutu untuk masyarakat dengan hasil karya yang menarik dan unik serta bermodalkan strategi pemasaran yang baik kami yakin bisa membawa usaha kerajinan kami ini hingga ke luar negeri.
Apabila di dalam penulisan proposal ini ada kekurangan maupun kesalahan yang tidak disengaja kami mohon maaf dan terima kasih.

Legenda Tangkuban Perahu

  Nama : Nayla Putri Yuantika Humaira Azalia Sasi Ramadhanesya Gunung Tangkuban Perahu Dahulu kala ada seorang raja yang bernama Sumbing...