Selasa, 25 Agustus 2015

LAPORAN OBSERVASI SUNGAI "SUNGAI SILUNGGO" TAYU



KARYA ILMIAH
OBSERVASI “SUNGAI SILUNGGO TAYU”


DISUSUN OLEH  :

                    KELAS                  : XII KIMIA ANALISIS 1
                          NAMA                  : ASTI WAHYUNINGTYAS
                                                           

                                                     
                                        
SMK TUNAS HARAPAN PATI
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya untuk menyelesaikan karya ilmiah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin kami tidak sanggup menyelesaikan dengan baik. Karya ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang geografi.
 Karya Ilmiah ini disusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Karya Ilmiah ini memuat tentang Pencemaran Air di Sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah. Walaupun Karya Ilmiah ini mungkin kurang sempurna tapi memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
  Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.
Saran dan kritik dari teman-teman sekalian sangatlah kami harapkan untuk penyempurnaan laporan berikutnya. Apabila ada kesalahan dalam kata maupun penulisan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

                                                                                                   Pati, 1 September 2015


                                                                                                            Penulis

                                   
                                                                       





BAB I
                             PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang Masalah

1.2     Rumusan Masalah
          1. Apa saja yang menyebabkan pencemaran sungai itu?
          2. Apa dampak negatif yang ditimbulkan dari sungai yang telah sungai yang
              telah tercemar?
          3. Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai di daerah Tayu?
                      4. Adakah pengaruh pembuangan sampah terhadap terjadinya banjir
                          dan pencemaran air di Sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah ?

1.3     Tujuan Penelitian
          1. Memahami hal-hal yang menyebabkan pencemaran sungai.
          2. Mengetahui dampak negatif akibat daari pencemaran sungai.
          3. Agar masyarakat Tayu dapat membantu mengatasi dan
              mencegah terjadinya  pencemaran sungai.
                      4. Untuk mengetahui pembuangan sampah terhadap terjadinya banjir
                          dan pencemaran  air  yang terjdi Sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah.

             1.4     Hipotesis

Pencemaran air berdampak besar terhadap penurunan kualitas air. Jadi, “Semakin banyak limbah disungai, maka semakin berkurangnya kualitas air sungai. Sehingga, air perlu dijaga,dilindungi,dan dilestarikan. Karena sangat penting bagi seluruh kehidupan..
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Landasan Teori

  Sampah
Menurut Budiman Chandra (2007 : Bab VII), Sampah adalah :
“Sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangiatau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.”

  Banjir
Menurut Buku Geografi kelas XI oleh Nurmala Dewi (2007), banjir adalah:
“Peristiwa tergenangnya suatu wilayah oleh air, baik air hujan, air sungai, maupun air pasang”

  Pencemaran
Menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No02/MENKLH/1988 :“Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnyatatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya”.

  Air
Menurut Sitanala Arsyad, Air adalah
“Senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O”.

  Sungai
Sungai merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan masayarakat, karena air yang ada di sungai nantinya akan diolah menjadi air PDAM yang biasa kita konsumsi. Jika air tersebut sudah tercemar maka kelangkan terhadap air bersih semakin besar.
            Seperti yang dimuat dalam UUD 1945 alenia IV “Memajukan kesejahteraan umum”. Dari pernyatan ini mengandung maksud bahwa seluruh masyarakat diharapkan hidup dalam kondisi yang sejahtera. Untuk itu diperlukan lingkungan hidup yang sehat. Lingkungan yang sehat bisa terwujud jika air sungai kita bersih dan sehat, sehingga kita dapat memanfaatkan air sungai tersebut untuk mensejahterakan kehidupan secara luas.
            Membahas tentang mengatasi pencemaran sungai di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Pencemaran tersebut terjadi akibat ulah manusia. Kebiasaan manusia yang suka membuang sampah ke sungai membuat sungai-sungai itu tercemar.
            Sampah-sampah yang dibuang ke sungai tersebut menghambat aliran sungai bahkan ketika hujan lebat air sempat meluap sehingga mengalir melalui jalan raya dan sebagian menggenangi halaman rumah penduduk.
            Selain itu, air buangan dari pertanian yang tercampur oleh pupuk dan zat-zat kimia membuat warna air menjadi kecokelatan. Air yang tercemar juga dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup yang tinggal didalamnya.
            Sungai-sungai di Sidoarjo juga ada yang tercemar akibat dari pembuangan dari limbah pabrik. Sehingga air pada sungai tersebut tidak dapat lagi digunakan oleh manusia.
            Kesadaran penduduk akan pentingnya sungai merupakan salah satu hal yang penting karena dengan kesadaran tersebut masyarakat dapat menjaga dan melestarikan sungai tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga sungai-sungai di Sidoarjo menjadi terawat dan terjaga kelestariannya hingga dapat lagi dimanfaatkan manusia untuk mensejahterakan hidupnya.

2.2     Asumsi Penelitian

Ada pengaruhnya, sampah mempengaruhi banjir dan pencemaran air di Sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah.

2.3     Pengertian Pencemaran Sungai

                      Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Pencemar sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa.
                     Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols) adalah salah satu contohnya. Pestisida digunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.
1.      Pencemaran air adalah masuknya suatu zat,energi atau komponen lainnya baik berupa
2.      makhluk hidup maupun benda mati yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
3.      Akhir-akhir ini sering terjadi banjir saat hujan dan air sumur terkadang keruh di
4.      sekitar rumah warga yang tinggal di dekat Sungai Gedongan, Waru, Sidoarjo. Hal ini membuat resah warga yang tinggal di dekat Sungai tersebut. Sehingga membuat saya dan teman saya berencana meneliti penyebab kejadian ini. Dan penelitian ini juga merupakan tuntutan pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa.

Sungai /kali Tayu.
Kali Tayu merupakan Kali terpanjang dan terbesar kedua setelah Kali Randu gunting, sungai ini mempunyai luas/panjang sekitar 603,46 km2 dengan debit air sekitar 252,83m3/detik. Suangi ini melintas melewati tiga kecamatan di pati utara Yaitu Kecamatan Tayu, Kecamatan Gunung Wungkal dan Kecamatan Cluwak. Suangai ini terus mengalir biarpun musim kemarau melanda hal ini di karenakan sunngai ini berpangkal pada daerah pegunungan atau perbukitan di desa Sentul cluwak dan Tendas Tayu.



BAB III
METODE PENELITIAN

     3.1     Objek Penelitian

                Sungai Silunggo, sering disebut sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah
.



     3.2     Ruang Lingkup Penelitian

      Sungai Tayu tetapi hanya yang berada di dekat jembatan yang banyak sampahnya.

     3.3     Teknik Pengumpulan Data

a.         Studi pustaka : teknik pengumpulan data dengan mengkaji berbagai teori, prinsip, kosep, dan hukum –hukum yang berlaku dalam ilmu geografi. Data yang diperoleh bersumber dari buku-buku, pengamatan langsung, dan internet.

b.      Observasi : pengumpulan data dalam  ilmu geografi yang berusaha untuk melihat langsung tentang gejala dan masalah geografis.


































BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1     Hasil

Hasil Observasi

Dari hasil pengamatan yang telah kami amati di sungai Tayu, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:
1. Para warga disekitar sungai tersebut rata-rata membuang limbah rumah tangga berupa cairan dan sampah plastik ke sungai yang berada di belakang rumah.
2. Limbah rumah tangga yang di buang berupa sisa air cucian, sampah organik dan sampah nonorganik.
3. Sampah-samaph organik oleh sebagian warga diolah menjadi pupuk, Lalu ada sebagian ibu-ibu rumah tangga lain yang membuat keterampilan berupa tas, dompet, topi, payung, dan lain lain dari sampah plastik yang masih bagus.
4. Antisipasi lain yang dilakukan warga dalam mengatasi pencemaran lingkungan adalah membakar sebagian sampah.
5. Namun walaupun sudah sedemikian rupa sampah tersebut di manfaatkan, tidak sedikit dari mereka juga tidak peduli dengan sampah. Mereka membiarkan sampah menggunung begitu saja dan bahkan setiap hari di tambah menjadi semakin banyak. Mereka membiarkan begitu saja larangan pemerintah yang sudah jelas tertulis di papan tempat smpah-sampah tersebut menggunung. Itu artinya hanya sedikit seakale orang yang peduli atau mau mengolah sampah.
           Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa penduduk di sekitar sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah, adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana keadaan sungai disini sekitar 5th yang lalu?
            5th yang lalu pernah terjadi bencana banjir yang cukup parah.
2. bagaimana keadaan sungai 10th lalu?
            Sungai masih bersih dari sampah, dan masih dalam.
3. apakah sekarang sungai mengalami pendangkalan? Apa penyebabnya?
Benar. Penyebab pendangkalan karna perahu yang masuk sungai menarik lumpur dari hulu, selain ini akibat abrasi dari tanah.
4. bencana terbesar apa yang pernah terjadi?
            Banjir yang menenggelamkan tayu dan sekitarnya
5. apakah beberapa tahun lalu sungai bersih?
Ya sangat bersih, baru tahun – tahun ini kotor karna semua sampah di buang sembarangan.
6. Apa saja yang mencemari lingkungan sungai?
            Limbah keluarga, dan sampah

7. apakah sungai tayu sangat vital bagi masyarakat sekitar?
            Iya, karena merupakan tempat berlabuh perahu sebagai pencaharian utama.
8. apakah sebelumnya banyak flora dan fauna yang hidup disini?
Iya, dahulu beranekaragam ikan dan udang yang hidup disini namun saat ini sangat jarang ada ikan disini.
9. apakah pemerintah sangat peduli dengan keadaan disini?
Sangat kurang kepedulian pembangunan saja sangat minim padal sangat dibutuhkan.
10. apakah harapan kedepannya untuk sungai ini?
Seluruh lapisan masyarakat benar – benar peduli dan ikut andil menjaga kelestarian sungai. Untuk pemerintah sering di adakan normalisasi agar sungai tidak dangkal.

 Analisis Data

Pengelompokan analisis data dibagi menjadi tiga golongan, yaitu pecemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.
1.      Pencemaran tanah
Buangan dapur yang mengandung minyak/lemak bila secara terus-menerus dibuang ke media tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras. Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, kater sintesis, pecahan kaca, dan kaleng juga bisa merusak kesuburan tanah.
2.      Pencemaran Air
Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum memadai. Pengolahan limbah bertujuan memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak membahayakan lingkungan hidup. Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.
Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya.
Pencemar air dapat menentukan indikator yang terjadi pada air lingkungan. Pencemar air dikelompokkan sebagai berikut:
• Bahan buangan organik
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat mengakibatkan semakin berkembangnya mikroorganisme dan mikroba patogen pun ikut juga berkembang biak di mana hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit.
• Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air, sehingga hal ini dapat mengakibatkan air menjadi bersifat sadah karena mengandung ion kalsium (Ca) dan ion magnesium (Mg). Selain itu ion-ion tersebut dapat bersifat racun seperti timbal (Pb), arsen (As) dan air raksa (Hg) yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
• Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya seperti bahan pencemar air yang berupa sabun, bahan pemberantas hama, zat warna kimia, larutan penyamak kulit dan zat radioaktif. Zat kimia ini di air lingkungan merupakan racun yang mengganggu dan dapat mematikan hewan air, tanaman air dan mungkin juga manusia.Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:
a. Perubahan perilaku masyarakat
Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan disembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan. Dengan demikian akan tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.
b. Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah. Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
3.      Pencemaran Udara
Pencemaran udara yang terjadi di sungai tersebut diakibatkan karena penimbunan sampah dalam jumlah besar serta dalam jangka waktu yang lama, yang akan menimbulkan bau tidak sedap.

4.1        Pembahasan

Dampak-Dampak Pencemaran Lingkungan

Berbagai dampak yang dirasakan warga akibat pencemaran tersebut adalah sebagai berikut:
r Timbunan sampah dalam jumlah besar akan menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, kotor dan kumuh dan bisa mempengaruhi psikis penduduk sekitar.
r Sampah-sampah kaleng bekas dan lain-lain, bila hujan akan berisi air yang menjadi sarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.
r Masuknya limbah kedalam air secara terus menerus mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya permasalahan penyediaan air bersih.
r Pencemaran air yang terjadi secar terus-menerus bisa merusak ekosistem dilaut, sungai dan air bawah tanah.

                 Faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran air sungai.

Pada dasarnya pencemaran air sungai disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu :
1. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga.
              Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.
3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.
              Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.
4. Pencemaran air sungai karena proses alam
               Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.

Dampak dari pencemaran air sungai

             Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.

1. Dampak terhadap kesehatan
               Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a) air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b) air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c) jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri
d) air sebagai media untuk hidup vector penyakit

2. Dampak terhadap estetika lingkungan
                Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin.
Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

Cara Mengatasi Pencemaran air sungai

  Melestarikan hutan di hulu sungai
        
Agar tidak menimbulkan erosi tanah disekitar hulu sungai sebaiknya pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan membawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir sehingga menyebabkan
pwendangkalan sungai.

  Tidak buang air di sungai
        Buang air kecil dan air besar sembarangan adalahperbuatan yang salah. Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paliang baik untuk perkembangan bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang air besar sembarangan khususnya di sungai.

  Tidak membuang sampah di sungai
        Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan menyababkan aliran air di sungai terhambat. Selain itu juga sampah juga akan menyebabkan sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan, sampah juga membuat sungai tampak kotor menjijikan dan terkontaminasi

  Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
        Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah rumah tangga yang berupa cairan adalah dengan mambuangnya kesungai namun apakah limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap, oencemaran air gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.

Dampak pembuangan sampah sembarangan
1.      Terjadi banjir
2.      Pencemaran air
3.      Merusak pemandangan
4.      Merugikan makhluk hidup yang ada didalam sungai

Cara mencegah atau menanggulangi banjir dan pencemaran air
1.        Tidak membuang sampah ke sungai
2.         Mengadakan “prokasih”
3.         Sampah kering atau plastic dapat didaur ulang


































BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1     Pembahasan

           Kita harus menjaga kebersihan air sungai yang ada di Tayu dengan cara tidak membuang sampah,limbah atau zat kimia yang berbahya ke dalam air sungai.Pencemaran air akan terus ada, namun kita dapat menanggulangi dan mengurangi jumlah pencemaran air.

Bahwa sampah yang dibuang sembarangan ke sungai membawa dampak bagi sungai, kondisi air tercemar, sehingga ekosistem sungai menjadi tidak seimbang. Banyak makhluk hidup yang berada di sungai sedikit demi sedikit mulai mati. Apabila dibiarkan terus menerus maka kondisi sungai semakin parah dengan kondisi air yang keruh. Semoga warga Gedongan semakin sadar akan pentungnya pembuangan sampah pada tempatnya.

5.2     Saran

            Agar pencemaran air tak ada lagi, saran kami adalah :
  • Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang tercemar dan ada yang tidak.
  • Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
  • Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
  • Untuk limbah industri, sebelum dibuang sebaiknya diolah terlebih dahulu.
  • Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
·         Masayarakat diberikan penyuluahn tentang kesadaran akan dampak dari membuang sampah sembarangan.
·         Mengolah sampah agar menjadi nilai jual yang tingii
·         Menyediakan tempat sampah organik  dan anorganik.






LAMPIRAN-LAMPIRAN
·         Pihak masyarakat dalam wawancara
Nama : bapak kasmari
Usia: 52 th
                                 
·         Keadaan alam sungai
      

·         Flora dan fauna di sekitar sungai

        
·         Aktifitas warga
         
·         Pencemaran lingkungan
    

                                            DAFTAR PUSTAKA
Noviani,rita.2013.GEOGRAFIX.Surakarta:Mediatama







































DAFTAR ISI

Halaman judul.............................................................................................................................I
Kata Pengantar...........................................................................................................................II
Daftar isi...................................................................................................................................III
Bab  I pendahuluan
           1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
           1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
           1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................1
           1.4 Hipotesis……….......................................................................................................1
Bab II Tinjauan Pustaka
                 2.1  Landasan Teori.........................................................................................................
                 2.2  Asumsi Penelitian.....................................................................................................
                 2.3  Pengrtian Pencemaran Sungai……………………………………………………….
Bab III Metodologi Penelitian
            3.1 Objek Penelitian.......................................................................................................
3.2  Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1  Hasil .......................................................................................................................
4.2 Pembahasan..............................................................................................................
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................
5.2 Saran.........................................................................................................................
Lampiran – lampiran ................................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................................
       





Legenda Tangkuban Perahu

  Nama : Nayla Putri Yuantika Humaira Azalia Sasi Ramadhanesya Gunung Tangkuban Perahu Dahulu kala ada seorang raja yang bernama Sumbing...