Rabu, 08 Februari 2023

CONTOH MOSI (TEMA) DAN ARGUMEN DEBAT BAHASA INDONESIA

 

TEMA 1 : MEMBACA DAN MENULIS KURANG PENTING BAGI SISWA SMK

PRO :

Saya setuju jika kemahiran membaca dan menulis kurang penting bagi siswa SMK karena yang paling dibutuhkan oleh seorang siswa SMK adalah kemampuan yang mumpuni dalam jurusan yang dia ambil. Kemahiran membaca dan menulis telah diajarkan di SD,SMP dan sederajat. Sehingga siswa SMK dirasa telah memiliki bekal membaca dan menulis cukup baik. Siswa SMK harus lebih ditekankan pada pembelajaran praktek kejuruan, bukan hanya teori dalam bentuk tulisan yang harus dibaca. Bagi siswa SMK yang memang disiapkan untuk bekerja akan lebih mudah memahami dan mengingat jika proses pembelajaran dilakukan secara langsung dan dia terlibat dalam proses tersebut. Jika siswa SMK hanya mementingkan kemahiran membaca dan menulis maka dia tidak akan siap untuk menghadapi lingkungan di masyarakat setelah dia lulus dari SMK. Siswa SMK bukan hanya membutuhkan kemahiran membaca dan menulis namun yang lebih penting adalah siswa SMK harus mampu berbicara didepan umum. Yang lebih penting bagi siswa SMK adalah proses pembangunan karakter dan mental. Dia mampu untuk membaca dan menulis namun tidak berani untuk tampil didepan umum dan  sulit untuk bergaul, hal ini akan mempersulit dia untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari SMK. Karna pada akhirnya siswa SMK dapat dikatakan lulus bukan berdasarkan ujian membaca maupun menulis namun bagaimana kemampuan dia dalam jurusan yang dia ambil.

Kontra :

Saya tidak setuju jika kemahiran membaca dan menulis kurang penting bagi siswa SMK. Membaca adalah salah satu kunci kesuksesan, banyak sekali manfaat dari membaca. Kita dapat mengetahui berbagai macam hal yang belum kita ketahui sebelumnya dengan membaca. Begitu pula kemahiran menulis ,kedua hal tersebut sangat menunjang prestasi siswa SMK. Siswa SMK yang rajin membaca dan menulis pasti memiliki pengetahuan yang luas. Sehingga mampu bersaing dengan siswa yang lain. Untuk menunjang kemampuan dalam jurusan ,siswa SMK harus mempunyai kemahiran membaca dan menulis

 

TEMA 2 : Bahasa gaul memperkaya bahasa Indonesia.

PRO :

Bahasa Gaul, Ekspresi Setiap Zaman. Ivan Lanin, penulis Kateglo (kamus, tesaurus dan glosarium) bahasa Indonesia Ivan berkomentar, bahasa sebenarnya merupakan alat pergaulan. Bahasa selalu berkembang dari masa ke masa. Sekarang yang jadi tren adalah bahasa alay. Bahasa gaul sendiri, kata Ivan, sudah ada sejak dulu. Kita mengenalnya dengan sebutan bahasa prokem. Bahasa prokem yang berkembang di Indonesia awalnya berasal dari bahasa Indonesia yang mengalami penyimpangan pemakaian kata oleh kaum remaja pada saat itu. Masih ingat kata ‘akika’ (saya) atau “titi dj” (hati-hati di jalan)? Ini contoh bahasa gaul yang dipopulerkan Debby Sahertian di akhir era ’90-an. munculnya bahasa gaul umumnya diciptakan oleh komunitas tertentu sebagai alat berkomunikasi secara rahasia. Mereka dengan kreatif merancang kata-kata baru. Ivan menambahkan, sebuah milis atau komunitas daring (online) biasanya memiliki kebiasaan khas. Misalnya, sapaan ’Gan’ dalam kalimat, “Apa kabar, Gan?” Kata ’Gan’ merupakan kependekan dari kata ’juragan’, yang diperkenalkan oleh laman komunitas kaskus. Kata ’nuju’ yang berarti numpang jualan, ’OOT’ berarti out of topic, dan sebagainya, umum digunakan di milis. Menurut Ivan, bahasa alay atau bahasa gaul apa pun seharusnya tidak dianggap ancaman yang merusak kaidah berbahasa. Sebaliknya, bahasa alay justru memperkaya bahasa Indonesia. Ia mencermati, perkembangan bahasa Inggris jauh lebih cepat ketimbang bahasa Indonesia. Sehingga, bahasa Inggris menjadi kaya akan kosakata baru. CONTOHNYA nge-tweet untuk aktivitas di twitter. menurut raditya dika selaku penulis yang terkenal saat ini beliau berkomentar karya fiksi chicklit yang sering kali menggunakan ragam bahasa gaul Raditya mengatakan, “Saya rasa chicklit tidak mengesampingkan kaidah EYD, tetapi hanya menyerap istilah gaul di kalangan anak muda. Pembacanya juga kebanyakan anak muda. Jika menggunakan bahasa baku, kadang-kadang pesannya malah tidak sampai. “Bahasa gaul membuat kegiatan komunikasi menjadi lebih menyenangkan, lucu, seru, tidak jadul, dan tidak garing tentunya. Variasi-variasi bahasa ini sebaiknya tidak dikecam. Jika orang membuat novel remaja atau lagu menggunakan bahasa yang kaku, siapa yang mau membeli?”   Pengajar program studi bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Dr. Felicia N. Utorodewo MENGATAKAN fenomena bahasa gaul yang muncul dalam masyarakat tak usah dikhawatirkan, karena sifatnya musiman.buktinya tiap tahun bhasa gaul itu berbeda2 pada tahun 60n bahasa gaul contohnya wakuncar, indehoy dll, sedangkan ditahun 2015n yaitu kata agan, bro,bingo, sista, dll seperti kata banget yang mengalami perubahan dari -> banget – bangets – beud – bingit – dan binggo Apa yang muncul sekarang, bukan tak mungkin nantinya akan tenggelam dengan sendirinya. “Bahasa gaul ini bersifat main-main, bukan perkembangan bahasa. Lebih tepatnya tren yang sifatnya rekreatiF.  Sehingga tak perlu dirisaukan.

KONTRA :  

Pengajar program studi bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Dr. Felicia N. Utorodewo MENYATAKAN Masalahnya, kata Felicia, penggunaan bahasa gaul sering tidak pada tempatnya, terutama para remaja. “Celakanya, remaja kadang tak bisa membedakan cara penulisan yang harus menggunakan kaidah, seperti menulis tugas, mengirim SMS untuk guru atau orang tua. Bahasa alay sah digunakan hanya dalam pergaulan sehari-hari,” dalam menggunakan bahasa nonformal juga ada etikanya. Masalahnya, di bahasa nonformal ini sering kali terjadi penghilangan kata yang mengakibatkan perubahan makna. Misalnya, ‘‘Kamu bebek?’’ Sekilas cara penulisannya benar, namun artinya jadi lain. Seharusnya ditulis, “Kamu mau makan bebek?”  jadi akan menjadi ambigu dan tidak baik untuk digunakan karna faktanya bahasa non formal tidak digunakan dengan baik dan sesuai tempat. Bahasa merupakan Instrumen penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa kita bisa berkomunkasi satu sama lain. Meski seolah-olah bahasa itu tidak penting tetapi, adalah mustahil manusia hidup tanpa bahasa. Oleh karena demikian berartinya sebuah bahasa sehingga perlu untuk menghormati dan menjunjung tinggi bahasa, seperti yang tercantum dalam Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Lalu bagaimana kita menghormati bahasa khususnya Bahasa Indonesia? Mengingat pada jaman post modern sekarang ini, pengaruh globalisasi demikian dahsyat, termasuk pengaruh berbahasa dalam kehidupan sehari-hari atau bahasa informal. Penggunaan bahasa alay telah dikritik oleh beberapa pecinta Bahasa, meski sampai saat ini masih pro dan kontra. Sebagian dari kita ada yang antipati terhadap bahasa alay karena bahasa Indonesia dianggap mulai rapuh dirongrong dengan penggunaan bahasa alay maupun bahasa gaul.Menurut pandangan saya, penggunaan bahasa alay ini tanpa disadari telah merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat yang menyebabkan kehilangan jati diri Bangsa Indonesia. “Bahasa yang dihormati akan menjadikan penggunanya dihormati. sebaliknya bahasa yang tidak dihormati maka penggunanya akan dihancurkan oleh bahasa itu sendiri” hal ini tak terlepas dari sudut pandang agama dimana dikatakan “suara” adalah Tuhan, sehingga apabila suara itu dicampakkan maka penggunanya juga akan dicampakan. Demikian juga berlaku untuk tulisan, terlebih lagi tulisan-tulisan atau huruf-huruf kuno dibuat berdasarkan symbol-simbol alam semesta. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi dalam masyarakat sebagai pertanda martbat suatu masyarakat. Ada pepatah bahasa Melayu yang berbunyi “bahasa menunjukkan bangsa”. Maksudnya antara lain ialah bahwa kesopanan yang terkandung di dalam bahasa itu sering mencerminkan tingginya peradaban suatu bangsa, atau tingginya martabat seseorang. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa ada beberapa hal dari bahasa itu yang dapat dipakai untuk menandai maju dan mundurnya kebudayaan suatu bangsa. Perbendaharaan unsur fonologi dan morfosintaksis kiranya tak dapat dipakai sebagai cermin kemajuan kebudayaan itu.  Tetapi perbendaharaan kata dan idiom jelas mencerminkan ide dan pengalaman-pengalaman yang pernah dan sedang dihayati oleh suatu bangsa. Di samping perbendaharaan kata, berbagai variasi tutur seperti ragam, dialek, tingkat tutur, register khusus, genre dan tata format yang ada di dalam bahasa itu pun dengan baik mencerminkan apa yang dialami oleh bangsa di dalam berbagai segi kehidupannya. Ragam tutur mencerminkan adat sopan santun bangsa sehubungan dengan sikap-sikapnya terhadap berbagai peristiwa dan situasi bicara. Keberadaan bahasa alay dianggap kaum muda sebagai alat komunikasi dalam pergaulan sehari-hari. Baik lisan maupun tulisan, bahasa ini dianggap sebagai media berekspresi. Namun, tanpa disadari, lama kelamaan bahasa alay bisa mengancam eksistensi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan karena semakin jauh berbeda dengan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. munculnya bahasa Alay juga merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Jadi saya tetap tidak setuju bahwa bahasa alay dan bahasa gaul memperkaya bahasa Indonesia.

Netral

Saya sependapat bahwa bahasa alay dan bahasa gaul memperkaya bahasa Indonesia dengan ragam kata yang dimilki. Selain itu bahaa alay dan bahasa gaul juga membuat bahasa Indonesia menjadi tidak kaku dan membosankan.Kita dapat memilih varian kata dari bahasa gaul dan bahasa alay yang memilki makna sama.

Namun pihak kontra juga benar bahwa bahasa alay dan bahasa gaul tidak sesuai dengan bahasa ibu kita, bahkan akan melunturkan bahasa Indonesia jika penggunaannya melebihi batas normal. Penggunaan yang tidak disesuaikan dengan kondisi juga akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pendengarnya.

Maka dari itu bahasa alay dan bahasa gaul dapat memperkaya bahasa Indonesia dengan tetap mempertahankan jati diri bahasa inonesia yaitu dengan menyamakan kuantitas penggunaannya dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

 

 

 

TEMA 3 :Penggunaan bahasa asing dalam tulisan karya ilmiah mencerminkan kualitas keilmuan penulisnya.

PRO : Saya setuju bahwa penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah mencerminkan kualitas keilmuan penulisnya. Kualitas keilmuan didukung oleh pemakaian bahasa dalam tulisan ilmiah yang bervariatif. Penggunaan bahasa asing mempunyai sumbangan yang tidak kecil terhadap kualitas tulisan ilmiah. Orang mampu berbahasa asing pasti membutuhkan pengorbanan yang luar biasa sehingga dia menjadi orang yang berbeda dari kebanyakan lainnya. Penggunaan bahasa asing merupakan pemakaian bahasa yang mencerminkan sifat keilmuan dan menjadi ungkapan yang tepat bagi kerumitan pemikiran dalam karya ilmiah. Dari pemakaian bahasa asing bukan saja tercermin sikap ilmiah, melainkan juga kehati-hatian, kecendekiaan, kecermatan, kebijaksanaan, dan kecerdasan dari penulisnya. Penggunaan bahasa asing yang digunakan dalam penulisan tulisan ilmiah dapat berfungsi sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa asing dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Kualitas keilmuan seseorang dapat dilihat dari penggunaan bahasa yang digunakan semakin banyak ilmu yang dimiliki, bahasa yang digunakan pasti akan berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah yang mempunyai sedikit ilmu. Penggunaan bahasa asing menunjukkan bahwa penulis tulisan ilmiah memiliki wawasan yang luas tidak terpaku pada bahasa Indonesia saja. Dengan menggunakan bahasa asing seseorang dapat dikatakan memilki ilmu yang lebih dibandingkan mereka yang menulis tulisan ilmiah dengan bahasa Indonesia. Kualitas keilmuan penulis tulisan ilmiah ditentukan baik buruknya berdasarkan tulisan yang dibuat karena apa yang ditulis merupakan cerminan dari kualitas ilmu yang dimiliki. Jadi saya tetap setuju bahwa penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah menrupakan cerminan

KONTRA :

Saya tidak setuju jika penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah mencerminkan kualitas keilmuan penulisnya. Karena belum tentu penggunaan bahasa asing benar-benar pemikiran murni penulis. Banyak tulisan ilmiah yang mengutip dari berbagai sumber. Kualitas keilmuan penulis tulisan ilmiah lebih dipengaruhi pada bagaimana dia menggunakan kalimat-kalimat efektif yang berbobot dimana kalimat tersebut sesuai dengan materi yang dibahas. Penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah hanya sebagai nilai tambah karena membuat tulisan ilmiah tidak kaku. Namun tidak dapat menentukan apakah orang tersebut pintar atau bodoh. Karena kualitas keilmuan seseorang adalah relatif. Masing-masing orang memiliki kecerdasan dan kemampuan yang berbeda. Ada orang yang pandai pada salah satu bidang tertentu namun tidak pada bidang yang lainnya, apakah kita dapat menyimpulkan bahwa orang tersebut bodoh? Tidak, maka dari itu kita harus tahu bahwa kualitas ilmu seseorang tidak ditentukan oleh satu factor namun ada banyak factor yang mempengaruhi kualitas keilmuan seseorang. Jadi jika seorang penulis tulisan ilmiah menggunakan bahasa asing namun kalimat yang digunakan tidak dapat dimengerti bahkan menjadikan tulisan tersebut menjadi salah karena penempatan bahasa asing yang tidak sesuai tempat, maka bukan mencerminkan seorang penulis yang berkualitas justru malah sebaliknya. Penggunaan bahasa asing tidak mempunyai pengaruh yang besar bagi tulisan ilmiah karena bagaimanapun yang paling menetukan adalah isi dari keseluruhan tulisan ilmiah. Jadi saya tetap tidak setuju jika penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah merupakan cerminan kualitas keilmuan penulisnya.

Netral :

Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa 

 

TEMA 4 : Pemerintah daerah perlu mewajibkan para pegawai menggunakan bahasa daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

 

TEMA 5: PADA HARI-HARI TERTENTU PEMERINTAH PERLU MEWAJIBKAN PARA PEGAWAI MENGGUNAKAN BAHASA DAERAH DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

PRO : saya setuju apabila pada hari2 tertentu instansi pemerintah memberlakukan sistem mewajibkan para pegawai menggunakan bahasa daerah dalam memberikan pelayanan masyarakat. SEBAGAI masayarakat suatu daerah tentunya kita memiliki suatu bahasa daerah yang kita gunakan dalam kehidupan sehari2 namun bhs daerah itu mulai luntur exsistansinya di kalangan masyarkat,  yang BAHKAN banyak sekali anak kecil tidak mengerti bahasa daerah hal ini sangat memprihatinkan, untuk itu jika layanan masyarakat menggunakan bhs indo maka sedikit demi sedikit bhs daerah akan trs statif tidak akan tenggelam selain itu bhs derah mmperkaya bhs indonesia, dngn demikian saya setuju jika pada hari2 tertentu pemerintah daerah perlu mewajibkan para pegawai menggunakan bahasa daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

KONTRA : saya tidak setuju apabila pemerintah daerah mewajibkan para pegawai negri menggunakan bhs daerah dlm memberikn pelayanan bagi warga. indonesia terdiri dari banyak khalangan dari banyak daerah banyak suku yang memiliki beraneka ragam budaya dan bhs tentunya, mari kita pikirkan misalkan ada warga di dari daerah tertentu pindah ke daerah baru dan dia meminta pelayanan pada pemintah namun pemerintah melayani dngn bhs daerah maka disini akan terjadi diskriminasi sosial. Bagaimana tidak dia akan merasa menjadi org asing di daerah tersebut, dampak negatf dlm hal ini akan tersendatnya pelayanan masyarakat hanya karena pemaksaan penggunaan bhs daerah, bukankah telah disebutkan dlm sumpah pemuda bahwa kita kan  menjunjung tinggi bhs persatuan bhs indonesia jadi saya tdk setuju jika pemda menerapkn penggunaan bhs daerah dlm pelayanan masyrkt untuk itu akan sngt lebih baik jika kntr di daerah ttp memakai bhs persatuan

Netral : sebagai pihak netral saya setuju apabila instansi pemerintah daerah menggunakan bhs daerah dlm pelayananny d hari tertentu bagaimana tidak? SEBAGAI masayarakat suatu daerah tentunya kita memiliki suatu bahasa daerah yang kita gunakan dalam kehidupan sehari2 namun bhs daerah itu mulai luntur exsistansinya di kalangan masyarkat,  yang BAHKAN banyak sekali anak kecil tidak mengerti bahasa daerah hal ini sangat memprihatinkan, untuk itu jika layanan masyarakat menggunakan bhs indo maka sedikit demi sedikit bhs daerah akan trs statif tidak akan tenggelam selain itu bhs derah mmperkaya bhs indonesia namun saya juga setuju dengan pendapat yg mengatakan bhwa tag seharusnya pemerintah mengunakan bhs daerah untk pelayann masyarakt d hari tertentu karena donesia terdiri dari banyak khalangan dari banyak daerah banyak suku yang memiliki beraneka ragam budaya dan bhs tentunya, mari kita pikirkan misalkan ada warga di dari daerah tertentu pindah ke daerah baru dan dia meminta pelayanan pada pemintah namun pemerintah melayani dngn bhs daerah maka disini akan terjadi diskriminasi sosial.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: … 2. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Legenda Tangkuban Perahu

  Nama : Nayla Putri Yuantika Humaira Azalia Sasi Ramadhanesya Gunung Tangkuban Perahu Dahulu kala ada seorang raja yang bernama Sumbing...