Kamis, 10 Agustus 2017

Resensi Film Teacher’s Diary terlengkap



Resensi Film

Judul Film          : Teacher’s Diary
                             Kid Teung Wittaya (dalam Bahasa Thai)
Director              : -  Thodsapol
-          Nithiwat Tharathorn
Sutradara            : Nithiwat Tharathorn
Penulis Naskah   : -  Suparuek Ningsanon
-          Nithiwat Tharathorn
-          Sopana Chaoviwatkol
-          Thodsapol Thiptinkorn
Produser             : - Jira Maligool
-          Chenchonnanee Soonthonsaratul
-          Suwimol Techasupinan
-          Wanruedee pongsittasak
Pemeran             :
  • Sukrit Wisetkaew                    sebagai                        Song
  • Chermarn Boonyasak              sebagai                        Ann
  • Sukollawat Kanaros                sebagai                        Nuii
  • Chutima Theepanart                sebagai                        Gigi
  • Musik : Andhika Triyadi
Sinematografi     : Naurel Chokapanitak
Penyunting         : Cesa David Luckmansyah
Distributor          : GTH
Tanggal Rilis      : 20 Maret 2014
Durasi                 : 01:45:16
Negara                : Thailand
Bahasa                : Thai
Genre                 : Romance
Sinopsis             :
Film ini menceritakan tentang seorang guru yang tidak memiliki pengalaman mengajar sama sekali. Tokoh utamanya adalah seorang lelaki mantan atlet gulat bernama Song yang sedang kebinguan mencari pekerjaan dan memutuskan melamar pekerjaan sebagi guru. Karena pada saat itu lowongan guru tidak ada dan Song memaksa agar dipekerjakan akhirnya dikirimlah dia ke cabang sekolah SD di tempat terpencil dengan bangunan serupa perahu, terapung-apung di danau.. Sekolah khusus untuk anak-anak miskin yang hidup di daerah terpencil dengan rata-rata mata pencaharian orang tua sebagai nelayan.
Di saat yang bersamaan dengan itu, terjadi flashback tiga tahun lalu yang menampilkan tokoh wanita bernama Ann, yang menjadi guru SD namun kepala sekolah tidak menyukainya karena membawa contoh yang tidak baik bagi murid-muridnya karena hal sepele, yaitu tato kecil gambar bintang di sekitar tangannya. Kemudian  dikirimlah dia ke cabang sekolah SD di tempat terpencil tersebut. Jadi, pada dasarnya Song ke tempat tersebut menggantikan Ann yang sudah berhenti mengajar di sana. Tanpa sengaja, Song menemukan sebuah buku harian yang ditulis oleh Ann tiga tahun lalu. Isinya segala pengalaman Ann selama mengajar di sekolah tersebut, baik dalam hal pendidikannya, isi hatinya, hingga ke curhatan masalah-masalah percintaannya.
Isi                    :
            Cerita dalam film ini antara masa lalu dan masa kini digambarkan secara beriringan. dimulai saat bu Ann bersama temannya bu Gigi dipindah tugaskan di sekolah apung  yang bernama sekolah kapal karena sekolah tersebut mengapung diatas air danau. Di daerah pedalaman. Banyak sekali rintangan yang dilalui mereka berdua, dari perjalanan ke daerah tersebut sangat jauh dan jalannya rusak. Sama seperti yang dilalui pak song dimasa kini. Setelah menempuh perjalanan yang sangat amat jauh perjalanan masih dilanjutkan dengan naik perahu untuk menyeberangi sebuah danau. Awal cerita dalam film ini banyak disuguhi hal-hal yang berbau komedi dikemas dalam guyonan pada setiap percakapan. Hingga Pak Song menemukan buku harian Bu Ann yang tertinggal di atas papan tulis yang dituliskan tentang keadaan selama ia mengajar di sekolah perahu tersebut.
            Hari pertama tidak ada sama sekali murid yang datang keadaan sekolah juga sangat memprihatinkan tidak ada penerangan, fasilitas tidak memadahi, sinya pun tidak ada, seperti hidup di negeri entah-berantah, dalam  bak air terdapat cicak yang mati , hingga di kamar mandi ada mayat yang telah membusuk karena daerah tersebut berada diatas danau dan sering sekali orang mati karena hanyut. Anak-anak harus dijemput satu per satu untuk sekolah dan Pak Song hanya memiliki empat murid dan semuanya berbeda kelas. Banyak hal yang harus dilakukan Pak Song untuk dapat beradabtasi dan murid-muridnya yang masih terpengaruh akan gaya belajar Bu Ann. Sebagai guru yang tidak memiliki pengalaman mengajar maka hal ini sangat membuat Pak Song kesulitan.
            Anak-anak belajar tidak hanya datang ke sekolah namun hidup juga dalam sekolah tersebut seperti makan dan tidur. Dalam cerita film ini dikisahkan Bu Ann yang memiliki pacar tidak suka jika ia harus hidup ditengah daerah entah-berantah hanya mengajar empat sampai tujuh orang anak. Ia meminta bu Ann untuk kembali ke kota. Dan pacar Bu Ann membenarkan bahwa masalahnya adalah tato di tangan bu Ann. Kepala sekolah memindahkannya ke sekolah kapal tersebut karena Bu Ann bersih keras tidak ingin menhapus tato. Padahal bu Ann adalah guru yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Bu Ann juga memiliki ciri khasnya dan cara tersendiri dalam mengajar sehingga membuat siswanya paham karena ia mengunakan prakek langsung tidak secara teoritis. Bu Ann adalah wanita keras kepala diminta kembali pacarnya ia tetap bersisikuku mengajar di sekolah kapal. Bu Ann adalah wanita yang sangat tegar dalam berbagai kekusahan seperti menarik mayat dalam kamar mandi ia lakukan dengan begitu tergar, dan setiap hari ia menuliskan kisahnya dalam buku hariannya tersebut. Bahkan semua kesulitan itu membuat gigi menyerah namun Ann tetap bertahan. Bu Ann tidak pernah menyangka bahwa tatonya tersebut membawanya sejauh ini. Akhirnya pacar Bu Ann menyetujui dan mendukungnya.
Sedangkan Pak Song yang merindukan pacarnya kembali ke kota dan mendapati pacarnya berselingkuh, Pak Song justru ditingalkan kekasihnya karena kekasihnya menganggap masa depan Pak Song suram. Akhirnya Pak Song putus dengan kekasihnya. Dan melanjutkan hidup di sekolah kapal. Di saat terendah hidup Pak Song itulah ia membaca buku diary Bu Ann dan membantunya dalam hidup di sekolah kapal. Pak Song mulai mampu hidup di atas sekolah kapal. ia mulai mampu beradaptasi dengan bantuan buku diary bu Ann. Setiap hari Pak Song mulai membayangkan Bu Ann, mengandai-andai dan ia mulai jatuh cinta pada Bu Ann. Saking penasarannya pak song dengan Bu Ann ia meminta murid-muridnya untuk mencari barang-barang apa saja yang ditinggalkan Bu Ann. Hingga ia terbawa mimpi. Saat bangun dari mimpi sekolah perahu tengah dihantam badai dahsyat dan memporak-porandakan sekolah, membuat seluruh siswa takut dan menangis. Karena badai begitu dahsyat mampu membuat kerusakan yang cukup berat pada sekolah kapal. Ditengah badai, buku harian Bu Ann hampir hilang ditelan badai Pak Song yang memeluk erat muridnya berusaha keras untuk menggapai buku diary tersebut. Karena badai yang begitu dahsyat Pak Song tidak mampu menggapai buku diary tersebut. Saat badai telah lewat Pak Song berenang ke danau dan mengumpulkan serpihan-serpihan buku Bu Ann. Selain itu pak song juga mengeringkan dan mempertebal kembali tulisan dalam buku tersebut yang mulai luntur. Dengan semua murid dan usaha yang tidak mudah Pak Song dan para murid membenahi sekolah perahu.
            Puncak masalah yang terjadi yang dihadapi Bu Ann dan Pak Song adalah ketika salah satu muridnya tidak ingin bersekolah lagi. Saat ditanya apa yang dicita-citakan anak-anak tersebut adalah menjadi nelayan. Padahal seorang guru berharap anak didiknya lebih dari itu. Hal itu membuat Bu Ann benar-benar terpuruk dan menyerah. Ia merasa bahwa seluruh usahanya sia-sia anak pedalaman tidak menginkan hal lebih dari apa yang orang tua mereka lakukan. Misalnya melanjutkan jadi nelayan. Hal itu sangat membuat Bu Ann jatuh. Saat Pak Song membaca bagian diary tersebut kemudia Ia memutuskan untuk kerumah Pong (sang murid) dan mengajaknya sekolah kembali. Pak Song merayu Pong dengan berbagai cara hingga ia mampu sekolah kembali.
            Saat ujian akhir semester semua murid kesulitan dalam menjawab soal apalagi Pak Song memang bukan berlatar belakang pendidikan sebagai guru, ditambah lagi anak-anak dalam satu kelas tidak dalam tingkat kelas yang sama. Hingga saat ia melapor dengan keapala sekolah ia diberi waktu semester lagi untuk memperbaiki nilai muridnya. Jika nilai tetap tidak lulus maka Pak Song akan diberhentikan. Masalah bertambah runyam saat ia tahu bahwa Bu Ann ternyata akan menikah. Itu membuat Pak Song sangat frustasi kemudian Pak Song memutuskan berhenti mengajar di sekolah kapal. Saat Pak Song merasa kehilangan ternyata Bu Ann dikhianati pacarnya sendiri. Dan bu Ann memutuskan kembali mengajar di sekolah kapal.
            Disaat Pak Song sudah tidak ada Bu Ann kembali menemukan buku diarynya dalam keadaan lusuh, hampir rusak dan usang. Ia membuka-bukanya kembali dan tidak percaya bahwa buku diarynya yang bahkan terlupakan, dirawat dan berharga untuk seseorang, saat itu juga mulai tumbuh rasa penasaran pada Pak Song. Bahkan Pak Song juga menulis catatan-catatan kecil dalam diary Bu Ann, itu membuat hati Bu Ann semakin bedebar-debar. Dalam buku diarynya juga pak song mengambarkan betapa bahagianya ia menemukan diary Bu Ann dan menceritakan setiap kejadian yang dialaminya. Pak song menceritakan setiap detail perasaannya bahkan hal yang ia tidak pernah temukan dan bayangkan jika ia harus menjadi guru. Ia benar-benar menemukan dunia baru. Saat ujian akhir berlangsung dan menentukan nasib sekolah tersebut semua murid Pak Song lulus kecuali Pong. Pak Song membesarkan hati Pong dan ia mengatakan bahwa ialah guru yang buruk. Akhirnya Pak Song mengundurkan diri. Pak Song menuliskan rasa terimakasih sebesar-besarnya terhadap buku diary Bu Ann. Yang mengajarkan ia segalanya. Dan meminta maaf karena buku tersebut rusak. Benar saja sekembalinya Bu Ann nilai anak-anak membaik dan lulus semua dan kepala sekolah menyatakan bahwa ia sangat bangga sekali kepada Bu Ann. Saat menghadap kepada kepala sekolah Bu Ann menanyakan bagaimana dengan Pak Song dan kepala sekolah bercerita bahwa beberapa waktu lalu kemari dan merasa bahagia karena Bu Ann kembali ke sekolah kapal. Akhirnya kepala sekolah memberikan surat lamaran pekerjaan dari Pak Song untuk bu Ann. Ia merasa sangat senang sekali.
            Bu Ann mencoba mencari Pak Song dari alamat yang diberikan kepala sekolah namun hasilnya nihil. Dalam mengajar Bu Ann terus berpikir tentang Pak Song dan membayangkan kehadiran Pak Song. Hingga pada suatu hari Bu Ann pergi ke desa dan membeli ikan ia mendapat berita bahwa Pak Song megirim surat untuknya. Hal malang terjadi karena surat tersebut oleh muridnya dihanyutkan. Namun, sang murid menyatakan telah membaca isi surat tersebut dan menyatakan bahwa Pak Song akan kembali liburan sekolah ini. Merasa begitu bahagia, Bu Ann meminta muridnya untuk kerja bakti membersihkan kelas sebersih mungkin. Hingga pada hari itu ditengah penantian bukan Pak Song yang hadir namun mantan kekasih Bu Ann. Bu Ann sangat kecewa tentunya. Akhirnya Bu Ann menyerah pada keadaan dan memilih kembali bersama kekasihnya saat semua murid disekolah kapal lulus.
            Saat perjalanan ke kota bersama kekasihnya Bu Ann mengingat kembali apa yang membuatnya menjadi guru. Bahwa bukan hanya tentang mengajarkan teoritis tapi mampu memberitahu rasa yang tidak pernah dimengerti muridnya juga. Saat itu ia menyadari bahwa ia dan kekasihnya tidak pernah saling mengerti dan semua itu membuatnya tidak harus bersama lagi. Akhirnya Bu Ann memutuskan kembali ke sekolah kapal dan saat itu bertemu dengan pak Song. Akhirnya mereka dapat bertemu dan mewujudkan harapan-harapan  bersama yang selama ini terdenpam.
Kelebihan dan Kekurangan    :
·         Kelebihan                    :
-          Penyajian film ini sangat mudah dicerna tidak sulit dipahami.
-          Awal penyampaian membuat penonton tertarik dan semakin penasaran karena awal penyajian langsung ditampilkan sebuah pokok permasalahan semacam abstrak atau garis besar masalah yang akan dibahas dalam film tersebut.
-          Dalam menit-menit pertama banyak disuguhkan komedi yang sangat segar, namun komedi yang ditampilkan tidak jadul atau tetap fresh.
-          Film Thailand ini mengemas percintaan dengan latar belakang yang berbeda dengan film pada umumnya. Konflik batin yang disuguhkan sangat menyentuh.
-          Memiliki pesan moral yang luar biasa.
·         Kekurangan                 :
-          Alur yang digunakan terlalu maju mundur, sehingga sedikit susah dipahami.
-          Banyak pengulangan permasalahan yang sama, berkali-kali pak Song dan Bu Ann hampir bertemu namun selalu gagal.
-          Seharusnya ada faktor yang lebih realistis yang membuat alasan penantian pak Song lebih kuat. Tidak sekadar sebuah diary.
·         Amanat                      :
Jangan pernah menghakimi sesuatu dari sampulnya. Setiap guru memiliki caranya masing-masing dalam menyampaikan. Guru bukan hanya sekadar memberi materi di kelas. Tapi penuntun sekaligus orang tua yang mendidik muridnya. Guru yang baik adalah guru yang mampu memberi pengalaman seluas-luasnya bagi siwa. Buka sebuah doktrin yang mendewakan nilai akademis semata.

5 komentar:

  1. sebenarnya pak song sama bu Ann bertemu cuman bilang "sawadhikap (halo)" doang.

    BalasHapus
  2. di subtitel sekolah yang ada perahunya disebut "rumah kapal" itu doang

    BalasHapus
  3. Luarbiasa, sangat menginsfirasi, semangat juang seorang guru, patut di tiru, terimakasih sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  4. Mantap ceritanya. Tapi ending nya gantung ya

    BalasHapus
  5. Endingnya kurang

    BalasHapus

Legenda Tangkuban Perahu

  Nama : Nayla Putri Yuantika Humaira Azalia Sasi Ramadhanesya Gunung Tangkuban Perahu Dahulu kala ada seorang raja yang bernama Sumbing...