Jumat, 12 Mei 2017

paper Bahasa Daerah adalah Salah Satu Kekayaan Bangsa Bahasa Indonesia adalah Bahasa Pemersatu Bangsa



Bahasa Daerah adalah Salah Satu Kekayaan Bangsa
Bahasa Indonesia adalah Bahasa Pemersatu Bangsa

I.                   Pendahuluan
Bahasa adalah warisan kebudayaan suatu bangsa. Hal tersebut sangatlah masuk akal karena kita dapat  belajar kebudayaan melalui bahasa. Bahasa di Indonesia adalah warisan kebudayaan yang tidak berwujud materi. Sudah sepantasnya, kita sebagai bangsa indonesia harus selalu menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bangsa Indonesia sangatlah terkenal dengan “hospitality” atau keramah tamahanya. Hal ini adalah suatu ciri khas bangsa yang patut dibanggakan. Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama untuk itu di Indonesia sendiri memiliki banyak sekali bahasa daerah. Tiap daerah memiliki bahasanya sendiri yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Sebagian memandang keanekaragaman budaya sebagai sesuatu hal yang positif karena bertujuan untuk berbagi kekayaan yang dikandung dalam tiap budaya. Oleh karenanya, menyatukan kita semua melalui berbagai proses pertukaran dan dialog. Bahasa daerah merupakan warisan leluhur yang harus dijaga. Masalah  yang kita hadapi adalah mulai lunturnya rasa cinta terhadap bahasa, saat ini pemuda sebagai pnerus bangsa mulai meninggalkan bahasa daerah dan mengganggap bahasa daerah bahasa yang kolot, dan kuno. Negara kita memiliki idieologi pancasila. Telah diketahui bersama bahwa Pancasil merupakan “Common Denominator” payung bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk menghadapi masalah ini sudah seharusnya kita kembali pada pandangan pancasila  sebagai pondasi Negara Indonesia. Bagaimana bersikap terhadap keragamaan bahasa di Indonesia harus sesuai dengan pandangan pancasila, agar tidak luntur dalam menghadapi perkembangan zaman, atau malah justru bahasa daerah yang seharusnya menjadi warisan akan hilang dan tenggelam karena globlalisasi. Dalam tulisan ini penulis ingin menyampaikan bagaimana sehausnya menyikapi bahasa yang beraneka ragam di Indonesia dengan  pandangan pancasila. Serta bagaimana kita dapat menyikapi bahasa daerah yang eksistensinya mulai menurun.

II.                Pembahasan
Bahasa adalah jadi diri bangsa, bahasa merupakan media untuk berkomunikasi dengan sesama, setiap Negara memiliki bahasa ibu yang menjadi pengantar  disetiap sendi kehidupan. Bahasa ibu di setiap Negara akan dijunjung tinggi dan dihargai karena bahasa merupakan harga diri bangsa tersebut.
   Indonesia merupakan Negara kesatuan atau Negara yang majemuk, Indonesia terdiri dari beragam suku, adat, ras, dan sudah dapat dipastikan Indonesia memiliki ragam buadaya yang tak terhitung lagi banyaknya. Dalam satu daerah bisa terdapat lebih dari satu bahasa, lengkap dengan dialek maupun idiolek  yang khas dari masing-masing bahasa. Keragaman bahasa, dialek dan idiolek  jelas mendapat pengaruh dari budaya yang ada dimasyarakat itu sendiri. Beragamnya keanekaragaman bahasa juga harus dijaga erat. Sekarang ini pemuda sebagai penurus bangsa justru merasa malu dan merasa kuno terhadap bahasa daerahnya sendiri. Hal ini sangat ironis anak-anak dari kota saat diajak berbicara menggunakan bahasa daerah tidak paham artinya, bahkan banyak yang mengatakan bahwa bahasa daerah adalah mata pelajaran yang paling tidak disukai karena tidak paham. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat bahasa daerah adalah warisan dari nenek moyang. Menyikapi hal ini kita harus bercermin pada idiologi bangsa kita yaitu pancasila. Sebagai idiologi bangsa pancasila merupakan tujuan hidup bangsa ini dan menjadi dasar bangsa ini serta menjadi cita-cita luhur bangsa.
   Selain itu eksistensi bahasa Indonesia semakin hari semakin melorot karena pemuda bahkan dari semua golongan lebih senang menggunakan istilah-istilah asing dibandingkan dengan istilah yang ada dalam bahasa Indonesia itu sendiri. Contohnya adalah penggunaan kata : upload, download, mouse, gadget, online dan offline yang memiliki padanan kata unggah, unduh,tetikus, gawai, daring dan luring.
Jika dikaitkan dengan pancasila dalam pancasila terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman dalam menyikapi masalah tersebut. Diantaranya adalah sila kedua, dan ketigaYaitu : Kemanusiaan yang adil dan beradab, serta  persatuan Indonesia.
1.Dikaitkan dengan sila kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradab, dalam sila ini dijelaskan bahwa manusia Indonesia harus  beradab salah satunya adalah dengan bangga menggunakan bahasa daerah, jika bahasa asing dijunjung tinggi dan menjadi bahasa tren mengapa bahasa daerah dianggap kuno, sebagai generasi muda sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan bahasa daerah kita sendiri agar tetap menjadi warisan luhur yang tetap terjaga tidak luntur karena perkembanga zaman.

2.Dikaitkan dengan sila ketiga
Persatuan Indonesia, jangan sampai bahasa yang berbeda-beda justru akan membuat kita pecah,karena perbedaan itulah kita dapat satu sama lain belajar dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar atau pemersatu. Jika tiap daerah bersatu melestarikan bahasanya maka bahasa-bahasa di Indonesia akan utuh dan tidak akan luntur seiring perkembangan zaman.
Dari berbagai bahasa yang ada kemudian bangsa Indonesia disatukan dengan bahasa pemersatu, bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia harus bangga dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Dengan segala aspek yang ada, seperti pariwisata, budaya dapat digunakan sebagai media untuk menduniakan bahasa Indonesia dan tetap menjaga eksistensi bahasa daerah sebagai warisan leluhur dan kekayaan bangsa Indonesia.

           
III.             Penutup
Pansila meruapakan dasar Negara Indonesia yang mampu bertahan dalam segala kondisi dan mampu mengikuti perkembangan zaman meskipun didalamnya terdapat nilai-nilai luhur. Sebagai payung bersama pancasila merupakan kiblat bangsa Indonesia untuk menentukan kemana bangsa ini akan dibawa. Begitupun dalam memandang tentang keragaman bahasa di Indonesia. Bahasa local yang berbeda-beda harus tetap dijaga eksistensinya agar tidak kalah dengan bahasa asing. Demikian dengan bahasa Indonesia yang saat ini dicampur padukan dengan bahasa asing padahal bahasa Indonesia sendiri memiliki padanan kata dari kata yang diucapkan dalam bahasa asing. Sudah semestinya kita menjaga bahasa daerah karena bahasa daerah merupakan warisan nenek moyang. Dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.













Daftar Pustaka
 diakses pada tanggal 13 april 2017.
diakses pada tanggal 14 april 2017.
diakses tanggal 14  april 2017



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Legenda Tangkuban Perahu

  Nama : Nayla Putri Yuantika Humaira Azalia Sasi Ramadhanesya Gunung Tangkuban Perahu Dahulu kala ada seorang raja yang bernama Sumbing...