KARYA ILMIAH
OBSERVASI “SUNGAI SILUNGGO TAYU”
DISUSUN OLEH :
KELAS : XII KIMIA ANALISIS 1
NAMA
: ASTI
WAHYUNINGTYAS
SMK TUNAS HARAPAN PATI
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
yang telah menolong hamba-Nya untuk menyelesaikan karya ilmiah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin kami tidak sanggup menyelesaikan
dengan baik. Karya ilmiah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang geografi.
Karya Ilmiah ini disusun dengan berbagai
rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya
karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Karya Ilmiah ini memuat
tentang Pencemaran Air di Sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah. Walaupun Karya Ilmiah
ini mungkin kurang sempurna tapi memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.
Saran dan kritik dari
teman-teman sekalian sangatlah kami harapkan untuk penyempurnaan laporan
berikutnya. Apabila ada kesalahan dalam kata maupun penulisan, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Pati, 1 September 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menyebabkan pencemaran
sungai itu?
2. Apa dampak negatif yang ditimbulkan
dari sungai yang telah sungai yang
telah tercemar?
3. Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai di daerah Tayu?
4. Adakah pengaruh pembuangan sampah
terhadap terjadinya banjir
dan pencemaran air di Sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah ?
1.3 Tujuan
Penelitian
1. Memahami hal-hal yang menyebabkan
pencemaran sungai.
2. Mengetahui dampak negatif akibat
daari pencemaran sungai.
3. Agar masyarakat Tayu dapat membantu mengatasi dan
mencegah terjadinya pencemaran sungai.
4. Untuk mengetahui pembuangan sampah terhadap terjadinya
banjir
dan pencemaran air yang terjdi Sungai
Tayu, Pati, Jawa Tengah.
1.4 Hipotesis
Pencemaran
air berdampak besar terhadap penurunan kualitas air. Jadi, “Semakin banyak
limbah disungai, maka semakin berkurangnya kualitas air sungai. Sehingga, air
perlu dijaga,dilindungi,dan dilestarikan. Karena sangat penting bagi seluruh
kehidupan..
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Sampah
Menurut Budiman Chandra (2007 : Bab VII), Sampah adalah :
“Sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangiatau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak
terjadi dengan sendirinya.”
Banjir
Menurut Buku Geografi kelas XI oleh Nurmala Dewi (2007),
banjir adalah:
“Peristiwa tergenangnya suatu wilayah oleh air, baik air
hujan, air sungai, maupun air pasang”
Pencemaran
Menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup
No02/MENKLH/1988
:“Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau
berubahnyatatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya”.
Air
Menurut Sitanala Arsyad, Air adalah
“Senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O”.
Sungai
Sungai
merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan masayarakat, karena air yang
ada di sungai nantinya akan diolah menjadi air PDAM yang biasa kita konsumsi.
Jika air tersebut sudah tercemar maka kelangkan terhadap air bersih semakin
besar.
Seperti yang dimuat dalam UUD 1945
alenia IV “Memajukan kesejahteraan umum”. Dari pernyatan ini mengandung maksud
bahwa seluruh masyarakat diharapkan hidup dalam kondisi yang sejahtera. Untuk
itu diperlukan lingkungan hidup yang sehat. Lingkungan yang sehat bisa terwujud
jika air sungai kita bersih dan sehat, sehingga kita dapat memanfaatkan air
sungai tersebut untuk mensejahterakan kehidupan secara luas.
Membahas tentang mengatasi
pencemaran sungai di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Pencemaran tersebut
terjadi akibat ulah manusia. Kebiasaan manusia yang suka membuang sampah ke
sungai membuat sungai-sungai itu tercemar.
Sampah-sampah yang dibuang ke sungai
tersebut menghambat aliran sungai bahkan ketika hujan lebat air sempat meluap
sehingga mengalir melalui jalan raya dan sebagian menggenangi halaman rumah
penduduk.
Selain itu, air buangan dari
pertanian yang tercampur oleh pupuk dan zat-zat kimia membuat warna air menjadi
kecokelatan. Air yang tercemar juga dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup
yang tinggal didalamnya.
Sungai-sungai di Sidoarjo juga ada
yang tercemar akibat dari pembuangan dari limbah pabrik. Sehingga air pada
sungai tersebut tidak dapat lagi digunakan oleh manusia.
Kesadaran penduduk akan pentingnya
sungai merupakan salah satu hal yang penting karena dengan kesadaran tersebut
masyarakat dapat menjaga dan melestarikan sungai tanpa paksaan dari pihak
manapun sehingga sungai-sungai di Sidoarjo menjadi terawat dan terjaga
kelestariannya hingga dapat lagi dimanfaatkan manusia untuk mensejahterakan
hidupnya.
2.2 Asumsi Penelitian
Ada pengaruhnya, sampah mempengaruhi
banjir dan pencemaran air di Sungai Tayu,
Pati, Jawa Tengah.
2.3 Pengertian Pencemaran Sungai
Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah
industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang
terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu
kesehatan manusia. Pencemar sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik,
anorganik, radioaktif, dan asam/basa.
Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat
kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut
dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs
(polychlorinated phenols) adalah salah satu contohnya. Pestisida digunakan di
pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di
alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator,
PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas
sebagai zat pembersih di rumah tangga.
1. Pencemaran air adalah masuknya suatu zat,energi
atau komponen lainnya baik berupa
2.
makhluk hidup
maupun benda mati yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak
dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
3.
Akhir-akhir ini
sering terjadi banjir saat hujan dan air sumur terkadang keruh di
4.
sekitar rumah
warga yang tinggal di dekat Sungai Gedongan, Waru, Sidoarjo. Hal ini membuat
resah warga yang tinggal di dekat Sungai tersebut. Sehingga membuat saya dan
teman saya berencana meneliti penyebab kejadian ini. Dan penelitian ini juga
merupakan tuntutan pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa.
Sungai /kali Tayu.
Kali Tayu merupakan Kali terpanjang
dan terbesar kedua setelah Kali Randu gunting, sungai ini mempunyai
luas/panjang sekitar 603,46 km2 dengan debit air sekitar 252,83m3/detik. Suangi
ini melintas melewati tiga kecamatan di pati utara Yaitu Kecamatan Tayu, Kecamatan Gunung Wungkal dan Kecamatan Cluwak. Suangai ini terus mengalir biarpun
musim kemarau melanda hal ini di karenakan sunngai ini berpangkal pada daerah
pegunungan atau perbukitan di desa Sentul cluwak dan Tendas Tayu.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Sungai Silunggo, sering disebut sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah
.
3.2
Ruang Lingkup Penelitian
Sungai Tayu tetapi hanya yang berada di dekat jembatan yang banyak
sampahnya.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
a.
Studi
pustaka : teknik pengumpulan data dengan mengkaji berbagai teori, prinsip,
kosep, dan hukum –hukum yang berlaku dalam ilmu geografi. Data yang diperoleh
bersumber dari buku-buku, pengamatan langsung, dan internet.
b.
Observasi : pengumpulan data dalam ilmu geografi yang berusaha untuk melihat langsung tentang gejala dan
masalah geografis.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil Observasi
Hasil Observasi
Dari hasil pengamatan yang telah kami amati di sungai Tayu, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:
1. Para warga disekitar sungai tersebut rata-rata membuang limbah rumah tangga berupa cairan dan sampah plastik ke sungai yang berada di belakang rumah.
2. Limbah rumah tangga yang di buang berupa sisa air cucian, sampah organik dan sampah nonorganik.
3. Sampah-samaph organik oleh sebagian warga diolah menjadi pupuk, Lalu ada sebagian ibu-ibu rumah tangga lain yang membuat keterampilan berupa tas, dompet, topi, payung, dan lain lain dari sampah plastik yang masih bagus.
4. Antisipasi lain yang dilakukan warga dalam mengatasi pencemaran lingkungan adalah membakar sebagian sampah.
5. Namun walaupun sudah sedemikian rupa sampah tersebut di
manfaatkan, tidak sedikit dari mereka juga tidak peduli dengan sampah. Mereka
membiarkan sampah menggunung begitu saja dan bahkan setiap hari di tambah
menjadi semakin banyak. Mereka membiarkan begitu saja larangan pemerintah yang
sudah jelas tertulis di papan tempat smpah-sampah tersebut menggunung. Itu
artinya hanya sedikit seakale orang yang peduli atau mau mengolah sampah.
Hasil
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa penduduk di
sekitar sungai Tayu, Pati, Jawa Tengah, adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keadaan sungai disini sekitar 5th yang lalu?
1. Bagaimana keadaan sungai disini sekitar 5th yang lalu?
5th yang
lalu pernah terjadi bencana banjir yang cukup parah.
2. bagaimana keadaan sungai 10th lalu?
Sungai
masih bersih dari sampah, dan masih dalam.
3. apakah sekarang sungai mengalami pendangkalan? Apa
penyebabnya?
Benar. Penyebab
pendangkalan karna perahu yang masuk sungai menarik lumpur dari hulu, selain
ini akibat abrasi dari tanah.
4. bencana terbesar apa yang pernah terjadi?
Banjir
yang menenggelamkan tayu dan sekitarnya
5. apakah beberapa tahun lalu sungai bersih?
Ya sangat
bersih, baru tahun – tahun ini kotor karna semua sampah di buang sembarangan.
6. Apa saja yang mencemari lingkungan sungai?
Limbah
keluarga, dan sampah
7. apakah sungai tayu sangat vital bagi masyarakat sekitar?
Iya,
karena merupakan tempat berlabuh perahu sebagai pencaharian utama.
8. apakah sebelumnya banyak flora dan fauna yang hidup
disini?
Iya, dahulu
beranekaragam ikan dan udang yang hidup disini namun saat ini sangat jarang ada
ikan disini.
9. apakah pemerintah sangat peduli dengan keadaan disini?
Sangat kurang
kepedulian pembangunan saja sangat minim padal sangat dibutuhkan.
10. apakah harapan kedepannya untuk sungai ini?
Seluruh lapisan
masyarakat benar – benar peduli dan ikut andil menjaga kelestarian sungai.
Untuk pemerintah sering di adakan normalisasi agar sungai tidak dangkal.
Analisis Data
Pengelompokan analisis data dibagi menjadi tiga golongan, yaitu pecemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.
1. Pencemaran tanah
Buangan dapur yang mengandung minyak/lemak bila secara terus-menerus dibuang ke media tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras. Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, kater sintesis, pecahan kaca, dan kaleng juga bisa merusak kesuburan tanah.
Buangan dapur yang mengandung minyak/lemak bila secara terus-menerus dibuang ke media tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras. Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, kater sintesis, pecahan kaca, dan kaleng juga bisa merusak kesuburan tanah.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum memadai. Pengolahan limbah bertujuan memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak membahayakan lingkungan hidup. Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.
Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya.
Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum memadai. Pengolahan limbah bertujuan memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak membahayakan lingkungan hidup. Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.
Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya.
Pencemar
air dapat menentukan indikator yang terjadi pada air lingkungan. Pencemar air
dikelompokkan sebagai berikut:
• Bahan buangan organik
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat mengakibatkan semakin berkembangnya mikroorganisme dan mikroba patogen pun ikut juga berkembang biak di mana hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit.
• Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air, sehingga hal ini dapat mengakibatkan air menjadi bersifat sadah karena mengandung ion kalsium (Ca) dan ion magnesium (Mg). Selain itu ion-ion tersebut dapat bersifat racun seperti timbal (Pb), arsen (As) dan air raksa (Hg) yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
• Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya seperti bahan pencemar air yang berupa sabun, bahan pemberantas hama, zat warna kimia, larutan penyamak kulit dan zat radioaktif. Zat kimia ini di air lingkungan merupakan racun yang mengganggu dan dapat mematikan hewan air, tanaman air dan mungkin juga manusia.Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:
a. Perubahan perilaku masyarakat
Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan disembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan. Dengan demikian akan tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.
b. Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah. Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
• Bahan buangan organik
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat mengakibatkan semakin berkembangnya mikroorganisme dan mikroba patogen pun ikut juga berkembang biak di mana hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit.
• Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air, sehingga hal ini dapat mengakibatkan air menjadi bersifat sadah karena mengandung ion kalsium (Ca) dan ion magnesium (Mg). Selain itu ion-ion tersebut dapat bersifat racun seperti timbal (Pb), arsen (As) dan air raksa (Hg) yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
• Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya seperti bahan pencemar air yang berupa sabun, bahan pemberantas hama, zat warna kimia, larutan penyamak kulit dan zat radioaktif. Zat kimia ini di air lingkungan merupakan racun yang mengganggu dan dapat mematikan hewan air, tanaman air dan mungkin juga manusia.Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:
a. Perubahan perilaku masyarakat
Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan disembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan. Dengan demikian akan tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.
b. Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah. Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara yang terjadi di sungai tersebut diakibatkan karena penimbunan sampah dalam jumlah besar serta dalam jangka waktu yang lama, yang akan menimbulkan bau tidak sedap.
Pencemaran udara yang terjadi di sungai tersebut diakibatkan karena penimbunan sampah dalam jumlah besar serta dalam jangka waktu yang lama, yang akan menimbulkan bau tidak sedap.
4.1
Pembahasan
Dampak-Dampak Pencemaran Lingkungan
Berbagai dampak yang dirasakan warga akibat pencemaran tersebut adalah sebagai berikut:
r Timbunan sampah dalam jumlah besar akan menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, kotor dan kumuh dan bisa mempengaruhi psikis penduduk sekitar.
r Sampah-sampah kaleng bekas dan lain-lain, bila hujan akan berisi air yang menjadi sarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.
r Masuknya limbah kedalam air secara terus menerus mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya permasalahan penyediaan air bersih.
r Pencemaran air yang terjadi secar terus-menerus bisa merusak ekosistem dilaut, sungai dan air bawah tanah.
Dampak-Dampak Pencemaran Lingkungan
Berbagai dampak yang dirasakan warga akibat pencemaran tersebut adalah sebagai berikut:
r Timbunan sampah dalam jumlah besar akan menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, kotor dan kumuh dan bisa mempengaruhi psikis penduduk sekitar.
r Sampah-sampah kaleng bekas dan lain-lain, bila hujan akan berisi air yang menjadi sarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.
r Masuknya limbah kedalam air secara terus menerus mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya permasalahan penyediaan air bersih.
r Pencemaran air yang terjadi secar terus-menerus bisa merusak ekosistem dilaut, sungai dan air bawah tanah.
Faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran air sungai.
Pada dasarnya
pencemaran air sungai disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu :
1. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga.
Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.
3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.
4. Pencemaran air sungai karena proses alam
Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.
Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.
3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.
4. Pencemaran air sungai karena proses alam
Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.
Dampak dari pencemaran air sungai
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.
1. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a) air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b) air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c) jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri
d) air sebagai media untuk hidup vector penyakit
2. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.
Cara Mengatasi Pencemaran air sungai
Melestarikan hutan di hulu sungai
Agar tidak menimbulkan erosi tanah disekitar hulu sungai sebaiknya pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan membawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir sehingga menyebabkan pwendangkalan sungai.
Tidak buang air di sungai
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalahperbuatan yang salah. Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paliang baik untuk perkembangan bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang air besar sembarangan khususnya di sungai.
Tidak membuang sampah di sungai
Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan menyababkan aliran air di sungai terhambat. Selain itu juga sampah juga akan menyebabkan sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan, sampah juga membuat sungai tampak kotor menjijikan dan terkontaminasi
Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah rumah tangga yang berupa cairan adalah dengan mambuangnya kesungai namun apakah limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap, oencemaran air gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalahperbuatan yang salah. Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paliang baik untuk perkembangan bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang air besar sembarangan khususnya di sungai.
Tidak membuang sampah di sungai
Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan menyababkan aliran air di sungai terhambat. Selain itu juga sampah juga akan menyebabkan sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan, sampah juga membuat sungai tampak kotor menjijikan dan terkontaminasi
Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah rumah tangga yang berupa cairan adalah dengan mambuangnya kesungai namun apakah limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap, oencemaran air gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.
Dampak
pembuangan sampah
sembarangan
1. Terjadi banjir
2. Pencemaran air
3. Merusak pemandangan
4. Merugikan makhluk hidup
yang ada didalam sungai
Cara mencegah atau menanggulangi
banjir dan pencemaran air
1. Tidak
membuang sampah ke sungai
2. Mengadakan “prokasih”
3. Sampah
kering atau plastic dapat didaur ulang
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Pembahasan
Kita
harus menjaga kebersihan air sungai yang ada di Tayu dengan cara
tidak membuang sampah,limbah atau zat kimia yang berbahya ke dalam air
sungai.Pencemaran air akan terus ada, namun kita dapat menanggulangi dan
mengurangi jumlah pencemaran air.
Bahwa
sampah yang dibuang sembarangan ke sungai membawa dampak bagi sungai, kondisi
air tercemar, sehingga ekosistem sungai menjadi tidak seimbang. Banyak makhluk
hidup yang berada di sungai sedikit demi sedikit mulai mati. Apabila dibiarkan
terus menerus maka kondisi sungai semakin parah dengan kondisi air yang keruh.
Semoga warga Gedongan semakin sadar akan pentungnya pembuangan sampah pada
tempatnya.
5.2 Saran
Agar pencemaran air tak ada lagi, saran kami adalah :
- Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang tercemar dan ada yang tidak.
- Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
- Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
- Untuk limbah industri, sebelum dibuang sebaiknya diolah terlebih dahulu.
- Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
·
Masayarakat
diberikan penyuluahn tentang kesadaran akan dampak dari membuang sampah
sembarangan.
·
Mengolah
sampah agar menjadi nilai jual yang tingii
·
Menyediakan
tempat sampah organik dan anorganik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
·
Pihak masyarakat dalam wawancara
Nama : bapak
kasmari
Usia: 52 th
·
Keadaan alam sungai
·
Flora dan fauna di sekitar sungai
·
Aktifitas warga
·
Pencemaran lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Noviani,rita.2013.GEOGRAFIX.Surakarta:Mediatama
DAFTAR ISI
Halaman
judul.............................................................................................................................I
Kata
Pengantar...........................................................................................................................II
Daftar
isi...................................................................................................................................III
Bab I pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan
Penelitian......................................................................................................1
1.4 Hipotesis……….......................................................................................................1
Bab II Tinjauan
Pustaka
2.1 Landasan
Teori.........................................................................................................
2.2 Asumsi Penelitian.....................................................................................................
2.3 Pengrtian Pencemaran
Sungai……………………………………………………….
Bab III Metodologi Penelitian
3.1 Objek
Penelitian.......................................................................................................
3.2 Ruang Lingkup
Penelitian.......................................................................................
3.3 Teknik
Pengumpulan Data.......................................................................................
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
.......................................................................................................................
4.2
Pembahasan..............................................................................................................
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan..............................................................................................................
5.2
Saran.........................................................................................................................
Lampiran – lampiran
................................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar